Jakarta –
Koalisi OJOL Nasional (Koon) mengatakan bahwa pemohon tidak masalah pada posisi kemitraan. Selama pertemuan dengan Badan Aspirasi Publik DPR RI (BAM), CDE menuntut lebih banyak jumlah deteksi Ojol oleh pemohon.
Wakil Presiden Indonesia, Bam Eden Napituupulu, mengatakan bahwa kondom tidak masalah. Dia menekankan, yang meminta pemohon untuk menetapkan permintaan permintaan lebih dari 15%.
“Mereka masih menuntut status mereka, posisi mereka bukan sebagai karyawan karyawan, tetapi masih ada mitra. Mengapa mitra tetap tinggal?
“Mereka tidak meminta karyawan tetap, mereka tidak ingin menjadi karyawan, mereka selalu meminta mitra. Tetapi, menurunkan komisi penuntut sehingga pendapatan mereka lebih tinggi.”
Selain itu, Edeane mengatakan bahwa DPR dan pemerintah akan meningkatkan hukum (hukum) tentang lalu lintas jalan dan transportasi (LLJ). Dia mengatakan bahwa permintaan didasarkan pada batasan ruang Ojol.
“Karena mereka ingin lebih cepat, tidak semua artikel harus disinkronkan, tetapi artikel tertentu yang terkait dengan minat dan kehidupan mereka.”
Akhirnya, Edeane mengatakan siapa yang meminta pengurangan permintaan sesuai dengan hukum hukum komersial, di mana pengiriman perantara ditetapkan pada 2,5 hingga 5%. Namun, tidak lebih dari 15% permintaan diizinkan.
“Tapi mereka baik untuk pemohon, tidak lebih dari 15%. Maksimum 15%,” katanya.
Pada saat yang sama, presiden Dewan Presidium Pusat Con Andy Gustiano mengatakan bahwa partainya menginginkan status kemitraannya. Selain itu, COT juga menyadari bahwa pemohon juga harus melalui kepentingan bisnisnya.
Dia berkata: “Pekerjaan harus tetap untuk kita. Jadi, seberapa baik aplikasi itu, kami menerapkan pengguna dan juga lezat. Jadi keadilan dibenarkan.”
Temukan juga video “Ojol direncanakan dalam kategori MSME”:
(Bunuh / Bunuh)