Jakarta –
Keputusan Jurgen Klopp bergabung dengan Red Bull menuai kritik dari fans Borussia Dortmund. Dia juga dipandang “menjual dirinya sendiri”.
Klopp baru saja ditunjuk sebagai CEO Red Bull Football dan memulai perannya pada 1 Januari 2025. Perannya adalah memberikan arahan strategis yang berfokus pada mendukung manajer olahraga, mencari bakat internasional, dan mengembangkan guru.
Diketahui banyak klub yang tersebar di berbagai belahan dunia, seperti Red Bull Salzburg di Austria, New York Red Bulls di Amerika, Red Bull Bragantino di Brazil, dan baru-baru ini membeli sebuah bank kecil di Leeds United pada tahun ini.
Namun yang paling terkenal adalah RB Leipzig karena aktif di Bundesliga Jerman yang merupakan salah satu liga Eropa. Nah, kekuatan klub asal Jerman inilah yang menimbulkan kemarahan fans Dortmund terhadap Klopp.
Leipzig tidak “secara teknis” dimiliki oleh Red Bull, namun didukung secara finansial oleh perusahaan tersebut. Semenjak klub-klub di Jerman dilarang menggunakan nama sponsor, Leipzig pun menggunakan kata RasenBallsport (RB) untuk menjaga citra Red Bull di nama klub.
Leipzig juga disebut-sebut telah ‘mengubah’ aturan 50+1 yang menjadi syarat kepemilikan klub di Jerman. Setiap anggota RB Leipzig merupakan pegawai Red Bull, berbeda dengan klub lain yang anggotanya mempunyai pendukung sendiri-sendiri dari berbagai kalangan.
Cara tersebut membuat Leipzig tidak disukai banyak klub, termasuk Dortmund. Jadi, ketika pemain kuat bergabung dengan Borussiane seperti Klopp melawan Red Bull, kemarahan para penggemar bisa dijelaskan, terlepas dari apa yang terlihat di media sosial.
“Betapa berharganya dia dan orang-orang rela menghancurkan reputasinya dalam waktu sesingkat itu,” kata pengguna X (mantan Twitter) dikutip BBC usai kabar penunjukan Klopp pada Rabu (10/9).
Akun lain mentweet: “Saya punya sesuatu yang baik dari pesan Klopp untuk Anda: Di Dortmund, mungkin ini saatnya untuk menutup kenangan era Jurgen Klopp. Tidak ada keluhan nostalgia yang menghambat klub saat ini.”
Tak hanya itu, ada juga yang menyebut Klopp “mengkhianati” dan “menjual dirinya sendiri”. Ada yang menertawakan pernyataan Klopp yang menyebut dirinya lelah sebagai alasan meninggalkan Liverpool musim lalu, dan kini menyebut tak bisa merasa lelah usai minum Red Bull.
Klopp memiliki hubungan yang kuat dengan Dortmund, karena ia pernah menjadi pelatih di sana dari tahun 2008 hingga 2015. Ia juga menghadiri final Liga Champions Dortmund di Wembley.
September lalu, ia juga datang ke Signal Iduna Park untuk menghadiri laga perpisahan mantan pemainnya Jakub Blaszczykowski dan Lukasz Pieszczyk.
Selain hype di atas, Klopp disebut-sebut memiliki klausul yang memperbolehkannya meninggalkan Red Bull jika ada tawaran melatih tim Jerman. Saat ini Julian Nagelsmann masih terikat kontrak hingga 2026, namun Klopp dinilai bisa menjadi alternatif bagus jika Nagelsmann hengkang.
(adp/aff)