Jakarta –
Di antara desa-desa di Palembang, Tuan Kentang adalah yang paling menarik. Terletak di tepi sungai Ogan, di pertemuan sungai Musi dan Ogan, desa ini menawarkan pengalaman unik bagi pengunjungnya.
Namun tidak hanya itu, masyarakat desa ini telah puluhan tahun turut membantu menghidupkan kembali potensi wisata daerah sebagai jagoan tekstil khas palembang. Masyarakat yang tinggal disana sebagian besar adalah ahli tekstil tradisional palembang seperti nyanyian, blongsong, tajung atau jumputan dengan kualitas yang sangat baik.
Udin Abdillah yang dipercaya sebagai Ketua Klaster Usaha Kain Tuan Kentang menjelaskan, keberadaan klaster tersebut merupakan wadah dan wadah untuk saling mendukung dan mengembangkan potensi antar perajin.
Udin mengatakan, usaha kerajinan kain tenun Tuan Kentang sudah berlangsung selama 40 tahun. Ia awalnya terinspirasi oleh usaha kecil-kecilan milik orang tuanya.
“Saya tinggal di Jakarta, kemudian sekitar tahun 1981 saya memutuskan pindah ke Palembang dan belajar kerajinan tenun dari awal. Saya akhirnya belajar membuka usaha sendiri sekitar tahun 1984, dan alhamdulillah bertahan hingga saat ini,” ujarnya. . Keterangan Tertulis, Selasa (4/6/2024).
Keberadaan klaster usaha ini berawal dari inisiatif masyarakat sekitar. Tujuannya membantu perajin mengembangkan potensi kain khas Pak Potato. Saat ini Kelompok Usaha Kain Tuan Kentang mempunyai anggota sekitar 30 orang yang tersebar di pedesaan.
“Dulu kalau perajin punya barang, langsung dibawa ke pasar dan dijual, tapi karena tidak ada patokan harga, kadang mereka mendapat harga yang tidak adil. Ya, ini memang menjadi tantangan bagi usaha kecil seperti ini. dengan cluster. Kita bisa naik kelas dan memastikan listrik yang dijual sesuai kualitasnya, sehingga berkontribusi terhadap kesejahteraan anggota,” lanjutnya di Udin.
Diperbarui berkat bantuan BRI
Seiring berjalannya waktu, Kelompok Usaha Kain Kentang Tuan semakin berkembang dan dikenal banyak orang. Sejak tahun 2017, usaha mereka semakin menanjak berkat bantuan yang mereka terima dari BRI.
“Jadi pertama-tama kami mendapat bantuan untuk penataan lingkungan. Saat itu kawasan Tuan Kentang sudah menjadi destinasi wisata, namun dari segi lingkungan masih belum tertata. BRI membantu menata dan mempercantik lingkungan dengan menambahkan mural, sehingga juga menarik wisatawan yang datang karena lebih bersih dan indah,” ujarnya.
Selain itu, BRI juga memberikan bantuan berupa alat-alat yang dapat meningkatkan produktivitas para perajin.
“Dengan dukungan BRI, kami mengganti peralatan yang sudah tidak layak pakai. Kita tidak kekurangan modal, jika ada anggota yang membutuhkan tambahan modal bisa mengajukan Pinjaman Usaha Rakyat (KUR) ke BRI. Terima kasih juga atas dukungan BRI, Klaster Usaha Kain Tuan Kentang memberikan pelatihan-pelatihan dan dapat diperkuat, sekaligus kami terus melanjutkan pelatihan-pelatihan kepada generasi muda agar mereka dapat memperoleh penghasilan walaupun hanya untuk dirinya sendiri, dan. Sekaligus, menurut saya kerajinan ini bisa diwariskan kepada generasi muda karena merupakan warisan yang unik.
Diakui Uddin, dari sekian banyak tawaran kerja sama yang diterima, hanya BRI yang memberikan bantuan komprehensif. Ia pun berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut dan membuka lebih banyak peluang bagi para perajin untuk lebih maju lagi di dunia kelas pada masa yang akan datang.
“Pada dasarnya kami berharap dapat terus mendapatkan bantuan dari segi teknis. Tentu saja masyarakat ingin meningkatkan skala usahanya, lalu bagaimana kami dapat memastikan bahwa para perajin ini dapat terus meningkatkan usahanya? Kami yakin. Setiap pengusaha sukses dimulai dari langkah kecil, makanya kita perlu membantu para perajin disini “itulah yang membuat mereka bersemangat,” pungkas Uddin.
Pada kesempatan terpisah, Direktur BRI Micro Enterprise Supari menambahkan, BRI berkomitmen untuk terus mendampingi dan mendampingi UKM melalui program My Life My Cluster. Tidak hanya dalam bentuk modal kerja namun juga dalam bentuk berbagai pelatihan dan program pemberdayaan lainnya.
“Klaster hidup saya tentunya sangat bermanfaat bagi kelompok usaha untuk mendapatkan dukungan terhadap program pemberdayaan. Saya berharap apa yang ditunjukkan oleh klaster usaha binaan yang kami dukung menjadi kisah motivasi dan inspiratif yang dapat ditiru oleh kelompok usaha lain di berbagai daerah,” tegasnya.
Tonton video “Jokowi Puji BRI Pembiayaan Usaha Mikro Kecil: Dulu Dikelola Hiu Pinjaman dan Bank Titil” (ega/ega)