Jakarta –

Kementerian Perikanan dan Perikanan (KKP) menandatangani serangkaian Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Karantina Indonesia (Baratin). Perjanjian tersebut ditandatangani untuk menjalin kerja sama ketiga pihak dalam memajukan ekosistem perikanan di Indonesia.

“Kita patut bersyukur hari ini kita bisa menandatangani kesepakatan antara Baratin dan kedua pihak tersebut. Sesuai hukum, Baratin sekarang sendirian, lepas dari KKP, Kementerian Pertanian (Kementan), dan ada tanggung jawab. dari KLHK (Kementerian Pertanian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) juga “Pertemuan kita hari ini sangat mendesak karena Baratin bertugas memastikan ada 47 hama ikan yang harus kita kendalikan jika masuk ke Indonesia dan sebaliknya,” kata Kepala Baratin Sahat Manaor Panggabean in Indonesia.Aquaculture Business Forum 2024 bekerjasama dengan detikcom dan KKP di Raffles Hotel Jakarta, Jakarta Selatan, pada Senin (29/4/2024).

Kementerian Perikanan dan Perikanan menandatangani dua kesepakatan dengan BRIN dan Baratin dalam agenda ini, yaitu, “Sinergi pelaksanaan penelitian dan inovasi dalam pembangunan di bidang kelautan dan perikanan” dan “Sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang kelautan dan perikanan” dan “Sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang kelautan dan perikanan”. dan sektor perikanan”. sektor perikanan”. Memancing, memancing, dan karantina.”

Manaor menjelaskan, melalui MoU tersebut, Baratin, BRIN dan KKP sepakat bekerja di bidang tersebut untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) guna mendukung berbagai program di bidang budidaya perikanan, perikanan dan berbagai program KKP lainnya.

“Sebelumnya kita juga melihat potensi Indonesia ke depan. Saya yakin Indonesia akan menjadi pemimpin industri kelautan asalkan kita bekerja sama, saling bahu membahu,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan kesepakatan tersebut merupakan tonggak penting. Sebab, sejak BRIN berdiri, PCC sudah mendukung organisasi tersebut. Laksana juga menjelaskan, pihaknya bertekad untuk terus mendukung Partai Komunis Tiongkok.

“Kami akan mendukung PCC untuk mendukung akuakultur yang lebih kuat untuk mendukung Indonesia di masa depan. Jadi platform bisnis Indonesia ini adalah awal yang harus kita perkuat komitmen mendukung PCC,” ujarnya.

Selain itu, dalam agenda Indonesia Aquaculture Business Forum 2024, KKP dan berbagai pemangku kepentingan industri akuakultur Indonesia juga menandatangani perjanjian persetujuan lainnya. Yang pertama adalah perjanjian “Sinergi dan Kolaborasi Pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan” yang ditandatangani oleh Departemen Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala bersama dengan Direktur Jenderal Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.

Sedangkan perjanjian kedua adalah “Usaha Perikanan Tangkap Hulu dan Hilir” yang ditandatangani oleh PT Samudera Indo Sejahtera dan PT Industri Perikanan Arafura bersama beberapa mitra usaha dan koperasi perikanan yaitu Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra, Koperasi Mitra Nelayan Samudra. , Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra dan Koperasi Anggota Nelayan Samudra.

Untuk informasi acara ini dapat disaksikan secara langsung disini https://www.detik.com/aquacultureforum (kil/kil)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *