Jakarta –

Karsten Borner adalah kapten Belanda yang menyaksikan penemuan kapal pesiar Bayesian. Ia disebut pahlawan karena ia yang pertama menolong para korban.

Lahir di Jerman, Carsten, yang tinggal di Lemer di Belanda, kebetulan menambatkan kapalnya di pelabuhan Porticello Palermo dekat Bayesia. “Kami tidak bersiap dan badai mulai bertiup sekitar jam 4 pagi. Anginnya adalah badai berkekuatan 12 Beaufort,” katanya.

Badai berkembang selama badai. “Pusarannya sangat kuat dan bertenaga. Dengan jangkar terpasang dan mesin bekerja, kami kesulitan menjaga kapal. Kapal ada di belakang kami dan kami sedang mengawasinya. Suatu saat, kapalnya hilang,” ujarnya. . .

Salah satu tamu saya melihat kebakaran dan kemudian saya melihat kebakaran lainnya dan kapten serta saya naik ke perahu karet dan naik ke kapal. Kami menemukan kapal penyelamat berisi 15 orang, empat di antaranya luka berat dan seorang anak-anak,” komentarnya detikINET dari The Sun, Kamis (22/8/2024).

Setelah mengizinkan para pelancong masuk dan memberi mereka makanan serta pakaian kering, Penjaga Pantai Italia membawa mereka ke rumah sakit.

Menurutnya, kapal cepat tenggelam dalam waktu satu hingga dua menit. Ia sendiri berada di dalam kapal bernama Sir Robert BP yang diterpa angin kencang dan hujan sehingga mendarat di tepi pantai Porticello.

Kapal Bayesian tenggelam sekitar 50 meter di bawah laut. Lima jenazah dari 6 orang hilang berhasil ditemukan oleh tim penyelam. Pihak berwenang saat ini sedang mencoba mencari tahu mengapa kapal bernilai ratusan miliar itu tenggelam begitu cepat.

“Kapten dan awak kapal seperti Bayesian tidak dipilih secara acak. Kita berbicara tentang ahli terbaik di dunia. Jika terjadi badai, kapten harus terlebih dahulu berusaha memperbaiki kapal dan melakukan semua tindakan yang diperlukan untuk mencegah kapal pecah,” katanya. Pelaut dan Pengamat Gabriel Bruni.

“Saat mereka berusaha melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi keselamatan penumpang, badai tiba-tiba atau badai kecil mengejutkan mereka. Sayangnya, mereka tidak tiba tepat waktu. Namun, semua itu hanya observasi di lapangan. Kami harus menunggu akhir penyelidikan untuk memahami alasannya,” tambahnya.

“Saya tidak percaya apa yang terjadi di kapal seperti itu. Jika Anda bertanya kepada saya kapal mana di dunia yang saya inginkan malam itu, di hari yang penuh badai, saya akan memilih Baysian.” kamu punya Tonton video “Pelayaran Bayesian Orang Kaya Gila” (fyk/fay)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *