Jakarta –

Matan Hans, mantan insinyur perangkat lunak Amazon Web Services, memiliki karir yang menarik di bidang teknologi. Dia pernah menolak perusahaan sebesar Google sebelum badai PHK melanda.

Setelah lulus dari Brown University pada tahun 2022, Hans langsung ditawari dua tawaran pekerjaan menarik. Bagaimana tidak, sebagai seorang freshgraduate, dua perusahaan besar seperti Google dan Coinbase tertarik merekrutnya.

Diakuinya, Google punya mimpi untuk menghasilkan uang. Namun sayang, jika menerima tawaran tersebut, Hans harus pindah dari Boston ke California.

Sementara itu, di satu sisi, pekerjaan di Coinbase dapat dilakukan sepenuhnya dari jarak jauh. Hans dilema dan bingung menentukan pilihannya.

Setelah bergumul dengan pikirannya, dia memutuskan untuk tinggal di Boston dan menerima tawaran Coinbase. Namun dia skeptis terhadap masa depan cryptocurrency, meskipun cryptocurrency sangat populer pada saat itu.

“Sulit untuk mengatakan tidak kepada Google, tapi itu karena pekerjaan jarak jauh,” lapor detikINET Business Insider.

Sayangnya, setelah menentukan pilihannya, Hans menerima surat dari Coinbase yang membatalkan tawarannya. Hal ini dilakukan seiring dengan serangkaian PHK di industri teknologi.

Tentu saja berita itu membuatnya kesal. Pasalnya Hans rela merelakan kesempatan bekerja di Google, namun kenyataan yang didapat tidak sesuai ekspektasinya.

Dia kemudian menceritakan pengalamannya di LinkedIn. Ada tanggapan yang luar biasa, dan banyak yang mencoba menghubungi Hans untuk bekerja di perusahaannya.

Dia magang selama musim panas sebelum berita itu sampai ke mantan manajernya di Amazon. Mantan atasannya menawarinya pekerjaan di tim yang sama saat Hans masih magang.

Untungnya, meski timnya berbasis di Seattle, ia mengatakan perusahaan tersebut memiliki kemampuan untuk bekerja dari jarak jauh. Jadi Hans bisa terus bekerja dari Boston.

“Sepertinya ini pilihan yang aman karena ini adalah perusahaan teknologi besar dan saya tahu tentang tim tersebut,” kata Hans.

Dia bergabung dengan AWS pada Agustus 2022 sebagai insinyur perangkat lunak. Hans mengaku sangat senang bekerja di sini dan mengetahui banyak hal. Namun kebahagiaan itu tidak bertahan lama.

Amazon punya kejutan besar. Perusahaan ini diketahui memberhentikan karir beberapa karyawannya. Benar sekali, AWS tempat tinggal Hans tidak terpengaruh.

“Saya selamat dari dua fase pertama PHK pada awal tahun 2023 dan perlahan mulai merasa lebih aman dalam pekerjaan saya,” jelas Hans.

Tapi bukan berarti itu bagus. Pada bulan Februari 2023, Amazon mengumumkan kebijakan untuk kembali bekerja tatap muka di kantor.

Hal ini tentu menjadi kekhawatiran tersendiri ya Hans, karena bisa menyelesaikan work from home menjadi alasan utama bekerja di AWS. Manajernya juga mencoba memindahkannya ke tim lain di Boston, tanpa menunjukkan apakah kariernya dalam bahaya.

Lalu suatu pagi Hans kehilangan akses ke sistem perusahaan. Benar saja, saat Hans membuka email tersebut, ia resmi dipecat.

LinkedIn kembali menjadi platform digital tempat ia mencurahkan isi hatinya. Namun tanggapannya tidak seantusias sebelumnya.

“Sepertinya semua perusahaan teknologi terkena PHK. Saya melamar beberapa pekerjaan dan otomatis mendapat beberapa penolakan, tapi setiap hari saya melihat orang-orang di-PHK,” kata Hans.

Sejak dipecat dari Amazon, Hans berusaha membangun perusahaan startupnya sendiri. Ia juga seorang guru yang mengajar coding dan kecerdasan buatan (AI).

Awalnya Hans menyesal tidak menerima tawaran Google. Meskipun perusahaan besar ini akhirnya gulung tikar.

“Ada hikmahnya karena memungkinkan saya menemukan waktu, menemukan diri saya sendiri, dan mencari tahu apa yang saya sukai,” tutupnya.

Tonton video “Peringatan Merah! Amazon Mendekati Titik Kritis” (hps/afr)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *