Bangkok –

Josh Barker adalah salah satu penumpang penerbangan Singapore Airlines yang mengamuk. Josh ketakutan dan bahkan mengirim pesan terakhir kepada ibunya.

Mengalami situasi hidup dan mati membuat Josh berpikir itu adalah momen terakhir dalam hidupnya. Ia pun menghubungi ibunya, Allison, melalui pesan singkat.

“Aku tidak ingin membuatmu takut, tapi aku terbang gila-gilaan. Pesawatku harus melakukan pendaratan darurat. Aku mencintaimu,” tulis Josh kepada ibunya.

Josh mengirimkan pesan tersebut kepada ibunya dan beberapa anggota keluarga dekatnya. Saat Allison mendapat kabar tersebut dari putranya, dia langsung menangis dan tidak tahu harus berbuat apa lagi.

“Itu benar-benar menakutkan. Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi. Kami tidak tahu apakah Josh akan hidup atau tidak. Itu adalah dua jam terpanjang dalam hidup saya,” kata Allison kepada BBC, Kamis (23/). 5). /2024).

Untungnya, Josh termasuk dalam daftar penumpang yang selamat dari peristiwa gejolak tersebut. Mulut Josh berdarah dan giginya patah.

Penerbangan SQ 321 membawa total 211 penumpang dari London ke Singapura. Boeing 777-30ER mengalami turbulensi parah di Cekungan Irrawaddy.

Pesawat kemudian melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok di Thailand pada pukul 15.45 waktu setempat.

Sebanyak 13 layanan ambulans langsung dilibatkan untuk mengangkut penumpang yang terluka. Mereka segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Sebanyak 70 penumpang dan 6 awak kabin masih menjalani perawatan di Bangkok. Sementara 131 penumpang dan 12 awak kabin yang selamat kembali ke Singapura dengan penerbangan penyelamatan. Saksikan video “CEO Singapore Airlines Berbelasungkawa atas Insiden Tragis” (wsw/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *