Jakarta –

Selasa, 10 Desember menjadi momen spesial dalam perjalanan hidup Ezzat Fitrat Hassan. Hari itu dia magang pertamanya di Hilton Hotel The Pearl, Doha-Qatar. Izzati terpilih bersama temannya Kailash Tariq dari HOPE Center Qatar.

“Proses magang akan berlangsung selama dua bulan dan hanya dua kali seminggu, masing-masing tiga jam.”

Ezzati merupakan putri kembar Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Lita dan Rizwan Hassan. Bersama kakak laki-lakinya Izata, yang lahir di Tokyo, pada 28 Desember 2000, ia didiagnosis menderita kebutuhan khusus (autisme khas) pada usia 3 tahun.

Menurut Lita, Hilton di Qatar memiliki kesadaran dan kepedulian yang besar terhadap pemberdayaan anak berkebutuhan khusus. Manajemen Hilton datang ke sekolah tersebut untuk melakukan wawancara dan seleksi sebagai bagian dari proses rekrutmen. Setelah seluruh calon anak mengumpulkan CV dan materi lainnya, akhirnya terpilihlah dua orang bernama Izzat dan Tariq.

“Saya didorong untuk mengenakan seragam kehormatan dan belajar bekerja di tempat yang lebih baik,” ujarnya.

Di hari pertama, Lita mengaku putrinya gugup, namun di hari kedua ia mulai menikmatinya. Leta dan ibunya Tariq diberi kesempatan berwisata untuk mengenal tempat kerja dan bidang yang akan digeluti anaknya.

Stakeholder internal diberikan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pelayanan di dunia perhotelan. Ini juga tentang menemukan tempat yang paling cocok untuk setiap pekerja berdasarkan minat mereka.

“Mereka diajari antara lain cara menyapa di meja depan, tata graha, makanan dan minuman, dan kantor. Mereka semua menyambut baik Ezati dan Tariq,” kata Lita.

Bukti lain betapa manajemen Hilton peduli terhadap anak dan berkebutuhan khusus, lanjut Leita, para seniornya sudah dua tahun bekerja di sana. Para lansia benar-benar mandiri karena mereka dapat tinggal di asrama staf Hilton.

Lita menjelaskan: “Informasi dari para staf sangat perhatian dan selalu membantu. Masya Allah, saya sangat mengapresiasinya dan saya merasakan perhatian penuh dari para staf. Ada juga guru sekolah yang mendampingi saya selama magang.

Di Jakarta, sejak awal Oktober lalu, Natrio Katra Yusosha (Usha) berusia 34 tahun resmi menjadi karyawan di PT Victoria Care, perusahaan kosmetik Indonesia. Ia diterima bekerja di departemen pemasaran digital atas saran House of Hope. PT Victoria Care memproduksi antara lain Herbrist, Miranda dan Nophys.

“Terasa seperti film Supernatural Prosecutor Wu,” tulis Usha di akun TikTok miliknya.

Extraordinary merupakan drama Korea yang akan rilis pada tahun 2022. Drama ini bercerita tentang Woo Yong-woo yang diperankan oleh Park Yoon-bin sebagai pasien Autism Spectrum Disorder (ASD) yang menjadi seorang pengacara.

Dia diterima di Victoria Care setelah tes psikologi, wawancara dan pelatihan di House of Hope Bonding. Ia mengaku sebagai orang autis pertama dan satu-satunya yang berkarir. Usha yang tinggal di Bekasi harus naik angkutan umum, taksi online, serta kereta api untuk sampai ke kantornya di kawasan Kembangan Barat, Jakarta. Melakukan perjalanan ini menjadi tantangan tersendiri bagi Usha. Dia harus mencapai stasiun tepat waktu untuk naik kereta yang sama.

“Kalau berbeda pasti suasananya berbeda dari sebelumnya, sehingga biasanya saya merasa cemas dan harus mengendalikan diri agar tetap tenang,” kata arkeolog UGM angkatan 2013 itu.

Di lingkungan tempatnya bekerja, Usha pun mengaku bahagia. Selain sambutan yang baik dari rekan-rekannya, lokasi toilet, masjid, dan lemari juga relatif dekat. Posisi ini membuatnya mudah bergerak bebas.

Yang masih membuat saya khawatir adalah ketika dia sudah menyelesaikan pekerjaannya, namun jam kerjanya masih panjang, dia tidak terburu-buru pulang seperti yang biasa dilakukan pekerja lainnya. Sebaliknya, ia mungkin juga khawatir jika jam kantor sudah usai tetapi tidak ada pekerjaan yang selesai. Saksikan video “Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Video Tingkat Rendah” (jat/up)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *