Teheran –
Kiper Iran Hossein Hosseini mendapat penalti saat membela klubnya Esteghlal. Dia dihukum karena memeluk seorang pemandu sorak di lapangan.
Peristiwa itu terjadi usai pertandingan Esteghlal melawan Aluminium Arak di Stadion Imam Khomeini pada 12 April. Esteghlal menutup duel dengan kemenangan 1:0.
Seorang penggemar berjaket abu-abu dan tanpa syal berlari ke lapangan. Para pengurus mencoba menahannya dan mengeluarkannya dari lapangan.
Hosseini yang melihat kejadian tersebut menghampirinya dan memeluk lembut kipas angin tersebut. Keduanya kemudian dipisahkan dan Hosseini terlibat pertengkaran dengan penjaga dan petugas polisi berseragam.
Polisi kemudian mengeluarkan Hosseini dari lapangan. Fans yang berada di tribun yang melihat hal tersebut mengamuk dan meneriaki polisi.
Menurut Le Parisien, federasi sepak bola Iran telah melarang Hossein Hosseini berkompetisi. Penjaga gawang yang memiliki 11 caps untuk Iran itu juga didenda $4.700 (Rs 76 juta).
Keputusan menghukum Hosseini dinilai melanggar “peraturan yang ada” karena tidak ada undang-undang khusus yang melarang perbuatannya, selain melanggar hukum Islam mengenai kontak fisik antara lawan jenis yang bukan bagian dari keluarga.
Iran sebelumnya melarang pemandu sorak menonton pertandingan langsung di stadion. Larangan itu dicabut pada 2019 setelah mendapat tekanan dari FIFA.
Hosseini menerima sanksi yang dijatuhkan padanya. Kapten Estghlala mengaku hal itu sebagai bentuk solidaritasnya dengan para penggemarnya.
“Saya akan membayar dendanya karena fans Esteglal, itu sangat pantas,” kata Hosseini. (teluk/lintas)