Jakarta –
Indonesia masuk dalam daftar calon anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Bersama Argentina, Brasil, Bulgaria, Kroasia, Peru, dan Rumania, Indonesia sedang dalam proses bergabung.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat ingin bergabung dengan OECD sehingga ia bertemu dua kali dengan Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann untuk membahas jalan panjang Indonesia menuju keanggotaan OECD. Pertemuan terakhir dilaksanakan pada Selasa 28 Mei 2024 di Istana Bogor, Jawa Barat.
Perdana Menteri Airlangga Hartarto yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut pun buka-bukaan soal apa yang dibicarakan antara Jokowi dan Cormann di Istana Bogor.
Airlangga mengatakan, Jokowi telah merilis beberapa informasi baru mengenai langkah Indonesia bergabung dengan OECD. Ini merupakan pertemuan kedua antara Jokowi dan Cormann, yang pertama pada Agustus 2023.
“Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memberikan informasi terkini mengenai update mengenai proses keanggotaan dan langkah-langkah yang diambil atau diwajibkan oleh Pemerintah Indonesia” dalam pernyataan yang diposting Foju Press usai pertemuan pada Selasa (28/). 5) / 2024) kemarin.
Jokowi mengatakan, Airlangga telah memberikan pengarahan kepada Cormann mengenai kemajuan percepatan OECD untuk Indonesia, salah satunya adalah pembentukan badan nasional untuk mempercepat dan mempersiapkan keanggotaan Indonesia dalam bentuk perintah Presiden.
Di timnas, Airlangga mendeklarasikan dirinya sebagai Presiden, bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Airlangga mengatakan, Jokowi juga mengatakan kepada Cormann bahwa Indonesia memiliki target tiga tahun untuk menyelesaikan proses keanggotaan, yang merupakan syarat utama keanggotaan OECD. Di hadapan Cormann, Jokowi juga menyampaikan bahwa proses adopsi OECD akan diintegrasikan dengan rencana pembangunan jangka menengah pemerintah (RPJMN) atau rencana perekonomian lima tahun pemerintah.
“Kami dipimpin oleh Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri. Kami memutuskan untuk menjadi anggota OECD selama tiga tahun. Sebelumnya presiden kami mengatakan bahwa kami akan membentuk kelompok dan mendorong partisipasi. Menjadi anggota OECD untuk berintegrasi dengan rencana pembangunan jangka menengah Indonesia,” kata Airlangga.
Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pihaknya dan negara anggota OECD akan membuat nota pertama yang berisi daftar reformasi perekonomian Indonesia. OECD akan meninjau MoU tersebut. Dokumen tersebut akan menjadi alat bagi Indonesia untuk menunjukkan hasil reformasi ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir kepada dunia.
“Kami akan menyiapkan laporan pertama yang akan menjadi penilaian terhadap situasi perekonomian Indonesia di Indonesia. Kami berharap ini menjadi alat bagi Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia apa yang dilakukan Indonesia untuk melakukan reformasi ekonomi. Departemen” jelas Suahasil dalam acara yang sama.
Apa itu OECD? Lihat halaman berikutnya.
Simak Videonya: Saat Sri Mulyani-Airlangga Naik Truk dari Kontainer Barang Impor di Priok
(suara/gambar)