Jakarta –
Serangan ransomware baru-baru ini yang melanda Pusat Data Nasional merupakan pengingat bahwa jika lembaga pemerintah dapat diretas dan diserang oleh ransomware, perusahaan dan institusi lain dari sektor berbeda juga rentan terhadap ancaman serupa.
Ransomware adalah jenis virus atau malware berbahaya yang mengenkripsi data atau mengunci sistem pengguna dengan tuntutan membayar uang tebusan. Dampaknya bisa sangat merugikan, baik dari segi finansial maupun reputasi.
Bagi bisnis, memahami ancaman ini dan mengambil langkah mitigasi sangat penting untuk melindungi bisnis Anda. Berikut ini adalah jenis ransomware yang paling umum: Enkripsi, jenis ransomware ini mengkodekan data sehingga tidak dapat diakses tanpa kunci dekripsi. Ini adalah jenis yang paling umum dan mungkin paling berbahaya. Lockers, jenis ini mengunci pengguna dari luar sistem, membuat data dan aplikasi tidak dapat digunakan hingga uang tebusan dibayarkan. Pengguna benar-benar terputus dari sistem mereka sendiri. Scareware, menggunakan rasa takut untuk mengelabui orang agar membeli program yang tidak berguna atau mengunduh malware, yang menyamar sebagai perangkat lunak antivirus. Doxware/Leakware, mengancam akan membocorkan informasi sensitif pribadi atau perusahaan jika uang tebusan tidak dibayarkan.
Dengan mengetahui berbagai jenis ransomware, bisnis dapat lebih siap menghadapi ancaman ini. Khususnya bagi perusahaan yang mengelola data pribadi pelanggan atau menyimpan aset digital berharga, seperti lembaga keuangan, bank, pasar, dan rumah sakit. Berikut beberapa langkah mitigasi yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak serangan ransomware:
1. Perbarui Sistem Perangkat Secara Teratur
Salah satu cara ransomware masuk adalah melalui sistem perangkat yang belum diperbarui. Pastikan untuk selalu memperbarui sistem perangkat Anda secara berkala untuk meningkatkan keamanan.
2. Lakukan backup secara berkala
Melakukan backup data secara berkala merupakan langkah penting dalam mengantisipasi kehilangan data. Saat ini hampir semua perangkat menyediakan fungsi backup otomatis, sehingga Anda tidak perlu khawatir jika lupa menyimpan data.
3. Gunakan jaringan internet yang aman
Hindari penggunaan jaringan Internet publik yang tidak aman, karena sering kali menjadi sasaran empuk peretas untuk menanamkan virus di perangkat Anda. Gunakan jaringan internet yang aman dan terpercaya untuk menghindari serangan ransomware.
4. Menyiapkan asuransi Cyber bagi perusahaan
Meskipun telah mengambil tindakan pencegahan, tidak ada sistem yang benar-benar aman dari ancaman ransomware. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki jaring pengaman tambahan berupa asuransi siber.
Simas Cyberaranmankan dengan dampak serangan cyber. Asuransi ini memberikan perlindungan atas biaya pemulihan data elektronik yang terkena dampak serangan siber, kompensasi gangguan bisnis, layanan forensik TI untuk menyelidiki serangan siber, dan perlindungan terhadap ancaman pemerasan dari peretas.
Simas Cyber Enterprise menawarkan jaminan lain yang dapat Anda pelajari di situs web resmi Sinar Mas Insurance. Tersedia pula layanan konsultasi produk Simas Cyber) dapat diakses melalui ‘ Sinarmas.co.id/simascyber. (Promosi Konten / Simas Cyber)