Jakarta –

Read More : Sanksi untuk Lucky Hakim Imbas Liburan ke Jepang Tanpa Izin

Di persidangan pembunuhan Dante, Tamara Tysmara juga memperkenalkan asistennya, Lina Mediana. Lina Mediano bersaksi soal sikap Judah Arfandi yang mengancam dan kasar.

Lina Mediano bekerja sebagai asisten ibu Dante sejak 2015. Selama berkenalan dengan Yud Arfandi, Lina menganggapnya sebagai pemilik.

Yudha Arfandi pun tak segan-segan mengunjungi lokasi syuting Tamara Tyasmara. Di sana, Yehuda suka mengambil ponsel Tamara karena curiga dan cemburu.

“Dia sering melanggar jam kerja sebanyak dua kali. Terdakwa pergi ke lokasi syuting dekat Sentul. Yang jelas dia mengambil telepon seluler Tamara saat istirahat syuting. Katanya dia ngobrol dengan seseorang,” kata Lina dalam kesaksiannya di lokasi. Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Kamis (8/1/2024).

Jika Tamara mengambil ponsel Tyasmara, Yudha Arfandi bisa mengontrolnya selama seminggu. Situasi seperti itu menghambat pekerjaan Tamara.

Sebagai seorang ibu rumah tangga, Tamara takut meminta ponsel karena mengaku berkali-kali diancam pria tersebut.

“Terdakwa punya handphone selama seminggu, ada pesan, ada pesan, Tamara tidak berani mengangkatnya karena takut diancam. Mau bunuh semuanya. terdakwa (lebih suka mengirimkannya dengan bantuan ojek internet. Kalau (gambarnya) punk, anak itu akan menunjukkan kreativitasnya. menyerahkannya agar terdakwa tidak mengambilnya), mungkin memerlukan waktu minggu,” katanya.

Lina pun mengaku mengetahui Tamara Tyasmara menjadi korban kekerasan yang dilakukan Yuda Orphandi. Suatu ketika Tamara mendapat luka di pelipis matanya dan tanda biru di lututnya. Ini terjadi hampir 1 tahun setelah kami bertemu.

“Belum lama ini saya visum di Mayapada dan (hasilnya) gendang telinga (Tamari) pecah dan merah-merah. Pernah diseret kakinya sampai lututnya menghitam,” kata. ibu Tamari. sebelum pengobatan,” jelas Asisten Profesor Tamara Tyasmara.

Judah Arfandi membantah pernyataan asisten Tamara. Tuduhan mencapai lokasi syuting dan menyeret Tamara Tyasmara pun terbantahkan.

Saksi mengatakan sering mendatangi tempat eksekusi. “Saya baru dua kali ke sana dalam dua setengah tahun terakhir,” kata Yudha Arfandi.

“Semua orang tahu tentang poin kedua, ada tiga yang serupa di lokasi Starvision,” kata Lina membubarkan anak yatim piatu perang itu.

– Aku tidak menyeret teratai itu, – kata Yudya.

Namun, Lina tetap setia pada kesaksiannya. Apalagi, ibunda Tamara Tyasmara juga mengetahui proses penyeretannya. Tonton Video “Rafi Ahmed Sudah Lama Kenal Pacar Tamara Tyasmari, Sekarang Tak Komunikasi” (pus/nu2)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *