Jakarta –
Kematian adalah bagian dari proses ketika seluruh fungsi tubuh berhenti berfungsi. Setelah kematian, seseorang menghembuskan nafas terakhirnya, jantungnya berhenti berdetak dan pernafasannya terhenti.
Menurut Klinik Cleveland, fungsi vital tubuh berhenti total ketika kematian terjadi. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas otak dapat berlanjut selama beberapa menit setelah seseorang dinyatakan meninggal.
Namun aktivitas otak tidak sama dengan saat seseorang sadar. Tanda-tanda kematian seperti : denyut nadi tidak ada, pernafasan tidak ada, reflek tidak merespon, pupil tidak mengecil atau berkontraksi merespon cahaya terang Apa yang terjadi pada tubuh setelah kematian?
Setelah meninggal, tubuh manusia akan mengalami banyak perubahan. Perubahan ini terjadi dengan cepat hanya dalam beberapa hari.1. Otot-otot menjadi rileks
Otot-otot menjadi rileks setelah kematian, melepaskan ketegangan di usus dan kandung kemih. Akibatnya, kebanyakan orang buang air besar dan kecil saat meninggal.
Kulit juga mungkin kendur, sehingga lebih mudah untuk melihat struktur tulang di bawahnya.2. Suhu tubuh menurun
Setelah kematian, suhu tubuh manusia berangsur-angsur menurun sekitar 0,83 derajat Celcius per jam. Terakhir, suhu tubuh sesuai dengan lingkungan IRCA.3. Darahnya berkurang
Gravitasi akan menarik darah ke bawah. Kulit tubuh mungkin tampak merah keunguan tempat darah terkumpul atau menggenang.4. Tubuh akan menjadi kaku
Setelah mati, tubuh akan menjadi kaku. Pertama-tama, muncul di wajah dan leher. Kekakuan berlanjut ke batang tubuh dan secara bertahap menyebar ke luar ke lengan, tungkai, lalu jari tangan dan kaki.5. Tubuh kemudian beristirahat
Setelah beberapa hari kematian, jaringan tubuh akan rusak. Akibat kondisi ini, bagian tubuh yang kaku menjadi rileks kembali. Tonton video “Pediatri: Tidak Ada Kematian Anak Akibat Flu Singapura di Indonesia” (sao/kna)