Jakarta –

Menstruasi adalah proses alami untuk menghilangkan lapisan rahim yang tidak diperlukan bersama dengan darah dan jaringan lain dari vagina setiap bulannya.

Menstruasi merupakan tanda seorang wanita mencapai masa pubertas. Selain itu, masa ini juga menjadi pertanda organ reproduksi wanita normal dan sehat.

Namun bagaimana jika menstruasi atau haid tidak teratur? Di bawah ini adalah 14 alasan menstruasi tidak teratur

Masa sehat memiliki proses yang teratur setiap bulannya. Periode ini biasanya berlangsung antara 21 dan 35 hari, namun umumnya berlangsung sekitar 28 hari pada wanita.

Selain itu, menstruasi yang tidak teratur bisa menjadi pertanda adanya masalah pada tubuh atau hal lainnya. Berikut beberapa alasan untuk mengidentifikasi masalah tambahan: 1. Kehamilan

Mendekati kehamilan, tubuh tidak mengalami menstruasi karena sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim, sehingga tidak terjadi pelepasan rahim seperti pada siklus menstruasi normal.

Beberapa gejala kehamilan lainnya antara lain mual, kepekaan terhadap bau, payudara terasa nyeri atau nyeri tekan, dan kelelahan.2. Efek kontrasepsi hormonal

Efek kontrasepsi dapat bekerja jika seseorang sedang memakai atau menggunakan kontrasepsi hormonal. Ini termasuk pil KB, patch KB, alat kontrasepsi dalam rahim, cincin vagina, dll. dapat ditemukan dalam berbagai bentuk seperti

Kontrasepsi hormonal bekerja dengan cara mencegah ovulasi, sehingga seseorang dapat terhindar dari menstruasi.

Namun seseorang yang menggunakannya akan mengalami pendarahan yang biasanya terjadi sebulan sekali, namun tidak menstruasi.

Pendarahan tidak teratur akibat penggunaan alat kontrasepsi biasanya tidak berbahaya, namun jika seseorang merasa tidak suka atau ingin mencoba yang lain, bisa memeriksakan diri ke dokter. Perimenopause

Perimenopause merupakan tahap dimana seorang wanita akan mengalami menopause. Biasanya terjadi 4-8 tahun sebelum menopause dan rata-rata terjadi pada wanita pada usia 40 tahun.

Siklus menstruasi bisa menjadi lebih panjang atau lebih pendek pada berbagai tahap perimenopause. Akhirnya, frekuensi menstruasi menjadi lebih jarang dan berhenti sama sekali saat menopause dimulai.

Gejala lain yang terkait dengan perimenopause adalah rasa panas, keringat malam, sulit tidur, perubahan suasana hati, dan kekeringan pada vagina. Kerang

Menstruasi yang tidak teratur juga bisa disebabkan oleh kondisi psikologis. Saat seseorang stres, tubuh melepaskan hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol. Hormon-hormon tersebut dapat berinteraksi dengan hormon seks yang mengatur menstruasi. Sindrom ovarium polikistik

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah suatu kondisi di mana terdapat kista atau bola di ovarium. Orang dengan PCOS sering kali memiliki kadar hormon pria yang tinggi, yang dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur karena terhentinya ovulasi.

Mereka mungkin melewatkan menstruasi atau mengalami pendarahan yang lebih banyak daripada sebelumnya. Gejala lainnya termasuk pertumbuhan rambut wajah atau tubuh yang berlebihan, jerawat, penambahan berat badan, rambut rontok, kesulitan bernapas, dan masalah insulin.6. Ibu menyusui

Saat ibu menyusui, hormon prolaktin atau hormon yang berperan dalam produksi ASI akan bekerja.

Apalagi di bulan-bulan pertama kehidupan bayi, hormon ini menekan ovulasi pada ibu yang hanya menyusui dan sering menyusui. Artinya, seseorang tidak bisa mengalami menstruasi pada periode tersebut.

Biasanya, menstruasi kembali segera setelah seseorang mulai jarang menyusui atau berhenti menyusui.7. Perubahan Kondisi Hormon Tiroid

Kelenjar tiroid adalah kelenjar di leher yang menghasilkan hormon tiroid. Hormon ini mempengaruhi siklus menstruasi.

Ketika kelenjar tiroid kurang aktif, tubuh kekurangan hormon tiroid. Kondisi ini sering disebut dengan hipotiroidisme. Hal ini dapat menyebabkan periode yang lebih lama dan lebih berat. Gejala lainnya termasuk kelelahan, kepekaan terhadap dingin, dan penambahan berat badan.

Sedangkan jika kelenjar tiroid terlalu aktif maka dapat menyebabkan kondisi yang disebut hipertiroidisme. Hal ini memungkinkan wanita mengalami menstruasi lebih cepat.

Kondisi ini bisa disertai gejala lain seperti penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, rasa cemas, dan detak jantung yang cepat.8. Miom rahim

Fibroid adalah pertumbuhan yang dapat berkembang di dinding rahim. Kebanyakan fibroid tidak bersifat kanker. Ukurannya bisa bervariasi, mulai dari ukuran biji apel hingga ukuran jeruk.

Seseorang dengan fibroid mungkin mengalami menstruasi yang menyakitkan dan cukup berat hingga menyebabkan anemia. Selain itu, penderita fibroid rahim juga biasa mengalami nyeri pada panggul, punggung bawah, dan kaki, serta nyeri saat berhubungan intim.

Beberapa penderita penyakit ini mungkin tidak mengalami gejala-gejala di atas, hanya menstruasinya yang tidak teratur.9. Berat badan rendah

Penurunan berat badan yang berlebihan atau cepat dapat menyebabkan menstruasi menjadi kurang teratur atau berhenti.

Hal ini terjadi ketika bagian otak berhenti mengeluarkan hormon yang mempengaruhi siklus menstruasi.10. Olahraga berlebihan

Pada wanita, olahraga atau aktivitas fisik berlebihan juga dapat memengaruhi hormon penyebab menstruasi. Dampaknya adalah haid tidak teratur.

Kondisi ini bisa terjadi pada atlet wanita, penari, dan orang lain yang melakukan olahraga secara intens. Endometriosis

Endometriosis merupakan kelainan pada sistem reproduksi wanita. Sering disebut dengan kista coklat, kondisi ini menyebabkan tumbuhnya jaringan dari dalam dinding rahim ke luar rongga rahim.

Hal ini menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, terutama saat menstruasi. Gejala endometriosis lainnya adalah pendarahan hebat, menstruasi lama, pendarahan antar menstruasi, nyeri saat berhubungan intim, dan nyeri saat buang air besar. Efek samping obat-obatan

Penyebab menstruasi tidak teratur lainnya adalah penggunaan obat-obatan tertentu.

Namun, perubahan menstruasi akibat obat tidak selalu berbahaya. Beberapa obat berikut ini merupakan obat pengencer darah seperti aspirin, obat anti inflamasi nonsteroid, obat tiroid, antidepresan, obat epilepsi, obat kemoterapi 13. Kanker Serviks

Salah satu gejala kanker rahim stadium awal adalah terlambatnya menstruasi. Namun bila sudah mencapai stadium lanjut, bisa saja terjadi pendarahan yang tidak normal.

Kanker serviks stadium awal tidak hanya ditandai dengan terlambatnya menstruasi. Gejala lainnya termasuk mual, kelelahan ekstrem, penurunan berat badan, dan nyeri saat buang air kecil atau berhubungan intim. Penyakit kronis

Penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 juga dapat menyebabkan haid atau haid tidak teratur.

Sebab, gula darah yang tidak stabil bisa memengaruhi perubahan hormonal. Kondisi ini dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur atau tertunda.

Sejumlah penyakit kronis lainnya juga berpeluang mempengaruhi siklus menstruasi karena kondisi tubuh yang tidak baik.

Demikian ulasan lengkap mengenai menstruasi tidak teratur. Bagi sobat wanita, kenali tubuhmu, jalani pola hidup sehat dan temui dokter jika terjadi sesuatu yang tidak biasa. Lihat “Rencana Menteri Kesehatan Tambah Layanan Cath Lab di 514 Rumah Sakit di Indonesia” (inf/inf)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *