Yakarta –

Badan Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia (BPOM) terpapar efisiensi anggaran 41 persen dari total anggaran RP2,65 miliar. Meskipun efisiensi, Kepala BPOM Ri Taruna Ikrar adalah sepak bola bahwa ini tidak berdampak pada layanan makanan dan pengawasan dan medis di kota.

“Kami mengalami efisiensi anggaran 41 persen,” katanya, ketika saya bertemu di DPR/MPR RI Building, Central Yakarta, Rabu (12/2/25).

“RP1.1 miliar 60 miliar miliar, jangan sepenuhnya menyebutkan (sampai efisiensi) RP2,65 miliar,” katanya lagi.

Dan dia juga percaya bahwa bagian tersebut masih dapat bekerja secara optimal meskipun efisiensi anggaran.

“Dan ketika kita memiliki sisa anggaran, tentu saja, kita masih bisa melakukan, melakukan dan melaksanakan layanan. Dan komisi berusia 9 tahun hari ini.”

“Saya tidak memberikan efisiensi terbaik kami dalam anggaran ini. Efisiensi video anggaran ini harus memiliki manfaat untuk kebijaksanaan” dan berlanjut.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subrianto mengeluarkan instruksi presiden (Incres) nomor 1 tahun 2025 untuk pemotongan anggaran. Instruksi presiden berlanjut dengan sejumlah keuangan Menteri S-37 / MK02 / 2025, yang memerintahkan penghematan anggaran di kantor dan lembaga R. 256,10 miliar. Tonton video “Video: BPOM memiliki efisiensi anggaran sekitar 41 persen” (di / di atas)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *