Jakarta –
Read More : Bakal Ada di Menu Restoran RI, Seperti Apa Level A-D NutriGrade Ala Singapura?
Kementerian Kesehatan Indonesia menyuarakan efek samping yang jarang terjadi dari vaksin AstraZeneca terhadap COVID-19, yaitu sindrom trombositopenia trombotik (TTS). Dr Siti Nadia Tarmizi, Kepala Kantor Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, membenarkan hingga saat ini belum ada kasus serupa yang dilaporkan di Indonesia.
Masyarakat diyakini tidak perlu khawatir, vaksin AstraZeneca telah diberikan kepada lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia dan hampir seribu kasus TTS telah dilaporkan. Orang yang terkena penggumpalan darah akibat TTS biasanya dilaporkan menderita penyakit bawaan atau penyakit.
“Kejadian langka dan mungkin dipengaruhi oleh ras dan faktor genetik. Belum ada laporan TTS di Indonesia,” ujarnya saat dihubungi Detikcom, Rabu (1/5/2024).
“Setelah vaksin disetujui untuk diedarkan, melalui 4 tahap, mulai dari uji laboratorium, hewan, dan manusia, dan terlihat manfaatnya jauh lebih besar daripada efek sampingnya. Jadi lebih banyak orang yang aman. kematian dan penyakit berat dibandingkan yang lain,” lanjutnya.
Meski demikian, dr Nadia mengatakan efek samping vaksinasi tetap perlu diwaspadai. Oleh karena itu, orang yang sedang hamil atau memiliki kondisi kesehatan tertentu tidak disarankan menerima vaksin COVID-19.
Seperti diberitakan sebelumnya, raksasa farmasi AstraZeneca telah mengajukan gugatan class action terhadap penerima vaksin di Inggris. Mereka mengaku mendapat efek samping buruk dari suntikan AstraZeneca.
Kasus pertama diajukan tahun lalu oleh Jamie Scott, yang ayahnya menderita kerusakan otak permanen setelah pendarahan pembuluh darah dan otak. Kemudian, pada April 2021, ia mengalami kelumpuhan setelah mendapat suntikan AstraZeneca.
AstraZeneca membantah klaim tersebut, namun kemudian mengakui dalam dokumen hukum yang diajukan ke pengadilan Inggris pada bulan Februari bahwa vaksin COVID-19 buatannya dapat menyebabkan kasus TTS, meskipun hal ini jarang terjadi, The Telegraph melaporkan.
Lima puluh satu kasus telah diajukan ke pengadilan Inggris, dan para korban dan keluarga yang ditinggalkan meminta kompensasi hingga €100 juta. Tonton video “Vaksin Covid-19 AstraZeneca memicu efek samping yang jarang terjadi” (naf/up)