Jakarta –
Read More : Kanker Prostat yang Diidap Joe Biden Menyebar ke Tulang, Apa Bahayanya?
Pada Oktober tahun lalu, Kementerian Kesehatan RI menghentikan proyek penelitian penyakit dalam di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) yang dipimpin Guru Besar RS Dr RD Kandow. Hal ini terjadi setelah ditemukannya fakta pelecehan.
Setidaknya ada tiga alasan pembubaran sementara FC Unsrat, antara lain penggalangan dana di luar biaya pendidikan. Peserta Senior PPDS (Program Pendidikan Dokter Profesi) Melakukan Bullying pada Siswa SMP Kapan dibuka kembali?
Azhar Jaya, Direktur Senior Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, mengatakan program pelatihan penyakit dalam di FC Unsrat akan dibuka kembali terutama karena situasi universitas.
Karena F.K. Unsrat hingga kini belum merilis nama-nama pelaku lanjut usia tersebut.
“Sebenarnya tidak semuanya, tapi kata-kata penyakit dalam (kurikulum) Unsrat yang patut disalahkan, tapi saya minta nama-nama lansia yang melakukan penganiayaan tersebut agar kita mendapatkan hukuman yang setimpal,” imbuhnya dalam pertemuan tersebut. . . Kamis (21/11/2024) di Gedung Kementerian Kesehatan.
Oleh karena itu, program pelatihan penyakit dalam di FC Unsrat ditutup sementara, kata Azhar.
“Saya belum dapat nama-namanya, jadi belum saya ungkapkan,” imbuhnya.
“Tapi kalau misalnya mereka mengungkap namanya, siapa yang membeli atau memeras uang dari orang tua, tentu akan kita buka lagi,” imbuhnya. Simak video “Kementerian Kesehatan Sebut Pelanggar PPDS Akan Disanksi” (suc/kna)