Jakarta –

Read More : Man City Wajib Menangi 10 ‘Final’ demi Tiket ke Liga Champions

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan tengah mengintegrasikan Sistem Informasi Manajemen Kelautan dan Maritim (Simkapel) dengan Sistem Pelayanan Pelabuhan Elektronik (Indonesia Portnet/Inaportnet). Integrasi kedua sistem layanan ini akan meningkatkan efisiensi layanan dan keamanan data kapal.

Wakil Menteri Perhubungan Suntana mengatakan integrasi kedua layanan ini merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) secara maksimal. “Hal ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mengimbangi kebutuhan pelayanan publik yang lebih cepat,” ujarnya dalam siaran pers yang ditulis, Selasa (29/10/2024).

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kapten Antoni Arif Priadi mengatakan integrasi Simkapel dan Inaportnet merupakan langkah strategis dalam mewujudkan SPBE yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 112 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronika Dasar. Sistem tata kelola di lingkungan Kementerian Perhubungan.

“Dengan mengintegrasikan Simkapel dan Inaportnet akan menghasilkan efisiensi, interoperabilitas, dan keamanan data yang lebih baik, yang pada akhirnya akan menyederhanakan proses pengelolaan layanan pelayaran dan kargo di pelabuhan,” kata Antoni.

Dalam rangka melaksanakan dan melaksanakan penggunaan data dan informasi antara layanan Simkapel dan Inaportnet dalam penyelenggaraan SPBE, diperlukan kebijakan untuk menjaga kerahasiaan, keutuhan, ketersediaan, keaslian dan tidak dapat diambil kembalinya sumber daya yang berkaitan dengan data dan informasi.

Untuk itu, bersamaan dengan pembukaan ini juga dilakukan penandatanganan Non-Disclosure Agreement (Perjanjian Kerahasiaan) antara Direktorat Navigasi dan Kelautan selaku pengelola Simkapel dan Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut selaku pengelola Inaportnet. . .

“Perjanjian Kerahasiaan ini merupakan landasan strategis dan operasional untuk menjaga kerahasiaan, keutuhan dan keamanan data yang dipertukarkan antara Simkapel dan Inaportnet,” lanjut Antoni.

Sebagai referensi, Simkapel dikembangkan secara bertahap dan diluncurkan pada tahun 2020. Sistem informasi transportasi ini awalnya dibuat untuk mendukung kebutuhan Indonesia dalam melaporkan data tonase kotor kapal ke International Maritime Organization-Global Integrated Transport Information System (IMO GISIS). Sedangkan Inaportnet dibangun pada tahun 2016 untuk mengatasi permasalahan waktu tunggu dan meningkatkan indeks kinerja logistik (LPI). Layanan Inaportnet telah diterapkan di 264 pelabuhan.

Perwakilan Kementerian Komunikasi dan Digital, Badan Akuntan Tertinggi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Asosiasi serta instansi terkait turut hadir dalam kegiatan ini. (kilo/kilo)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *