Jakarta –

Read More : Rumor Transfer: MU Dekati Bek Lille Leny Yoro

Kementerian Pertanian (Kamintan) dan Polri menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang koordinasi tugas dan fungsi dalam pembangunan pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan) Andy Amran Suleman mengatakan kekeringan akibat El Nino telah mengurangi pasokan pangan rumah tangga secara signifikan. Situasi ini dapat menyebabkan Indonesia menghadapi krisis pangan.

“Inilah bahaya masalah kekeringan, sekarang El Nino datang, keajaiban yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Jawa Tengah, Jawa Timur kita coba tanam, tapi hujan berhenti. miliaran rupee,” kata Amran saat acara MoU dengan Polri di kantor Kementerian Pertanian di Jakarta Selatan, China (25/4/2024).

“Itulah yang terjadi sekarang, hujan baru saja turun, tapi tiba-tiba berhenti dua minggu, tiga minggu setelah tanam, jadi tanaman kami mulai dari nol lagi. Bisa dibayangkan uang petani sebesar Id.R 12 juta per hektar hilang tanpa alasan dalam cuaca yang tidak menentu. ,” jelasnya lagi.

Menurut dia, jika permasalahan ini tidak segera diatasi, maka produksi pangan dalam negeri akan terus menurun. Untuk itu, Amran mengatakan salah satu upaya jangka pendek adalah dengan memasang pipa air di sawah yang mengalami kekeringan.

Mereka mengatakan dibutuhkan 90.000 pipa air untuk mengairi seluruh sawah rawan kekeringan di Indonesia. Namun saat ini pompa yang tersedia hanya 20.000 unit karena banyak produk yang tingkat kemampuan dalam negeri (TKDN) kurang dari 40% sehingga Dinas belum bisa membelinya.

“Karena saat ini kita butuh 90.000 pipa ini, yang tersedia di rumah-rumah hanya 20.000. Ada yang ada, tapi TKDNnya kurang dari 40%. Kalaupun ada yang 39% (pompanya TKDN), (tidak bisa diberikan), ” dia berkata. dia menjelaskan.

Untuk itu, Amran melalui MoU ini meminta Polri memberikan bantuan hukum dan pengamanan agar kali ini pihaknya bisa membeli pipa air meski tarif TKDN di bawah 40 persen, untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hingga Indonesia terbebas dari ancaman krisis pangan.

“Kapolres, kalau bisa kita mulai tanpa melihat dulu konten komunitas (TKDN), apakah ada tanda tangan bersama, maaf konten sebelumnya. Mohon maaf untuk saat ini, mungkin setahun atau enam tahun. bulan yaitu 40%, karena isu beras lebih penting dari pada membahas persoalan TKDN,” jelasnya.

Selain itu, untuk mengatasi masalah ini, Amran bekerja sama dengan Kementerian Pertanian melaksanakan berbagai program seperti pupuk dan benih gratis untuk mengembangkan sawah yang dapat ditanami satu hingga tiga kali setahun dan masih banyak lagi.

Untuk itu, pihaknya sangat meminta bantuan Polri untuk memberikan bantuan langsung dan tidak langsung dalam menanggulangi permasalahan ketahanan pangan ini.

“Tahun ini kalau (krisis pangan) kita lewati, Insya Allah berikutnya urusan kita (Kementerian Pertanian) yang penting untuk kita masuki dalam enam bulan ke depan. Dari semua sisi, swasembada untuk negara kita. Tidak ada yang sulit, yang penting kita bekerja sama,” tutupnya.

Tonton juga video: Kementerian Pertanian menyayangkan tenggat waktu pencegahan antraks di Yogyakarta yang terlewati

(fdl/fdl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *