Jenewa –

Read More : Bank, Bandara, Sampai Olimpiade Terimbas Windows Crash Massal

Kecerdasan Buatan (AI) terus mengubah kehidupan manusia. Faktanya, selama tujuh tahun terakhir, International Telecommunication Union (ITU) telah mengkampanyekan pentingnya upaya bersama agar AI dapat memberikan manfaat bagi manusia dan kemanusiaan. Oleh karena itu, bertempat di Jenewa – Swiss, ITU akan menyelenggarakan AI For Good World Summit, 30 – 31 Mei 2024.

Selain mengadakan serangkaian presentasi dan sesi diskusi panel, kegiatan ini juga merupakan ajang pameran teknologi canggih, termasuk robot dengan kemampuan AI, solusi pengembangan AI, dan perangkat keras yang menjadi tulang punggung ekosistem AI global. Dalam beberapa diskusi panel, berbagai aspek interaksi manusia dengan AI dibahas secara mendalam, mengeksplorasi manfaatnya dan meminimalkan dampak negatifnya.

Berdasarkan agenda kegiatan ini, dijadwalkan juga akan hadir seperti Geoffrey Hinton yang dikenal sebagai Godfather of AI, Sam Altman pendiri OpenAI – ChatGPT dan Stuart Russel yang merupakan pakar AI ternama yang akan memaparkan . Setidaknya Sekretaris Jenderal ITU Doreen Bogdan-Martin juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menyoroti kesenjangan digital yang kritis, dimana 2,6 miliar orang di seluruh dunia masih kekurangan akses Internet. Doreen juga mendorong tindakan kolaboratif untuk menjembatani kesenjangan ini dan menekankan pentingnya akses yang setara terhadap teknologi AI untuk pembangunan inklusif.

Sehari sebelumnya, Rabu (29/5/2024), sebagai pendahuluan telah dilaksanakan Hari Tata Kelola Kecerdasan Buatan (AI Governance Day). Beberapa diskusi utama yang diangkat berkaitan dengan bagaimana AI harus dikelola dengan mempertimbangkan peralihan dari pendekatan prinsip ke implementasi praktis. Kerangka kerja yang berakar pada norma dan nilai universal dalam koridor PBB juga dieksplorasi.

Tiga faktor penting untuk pengelolaan AI yang efektif, seperti yang dibahas sebelumnya adalah: 1). pengembangan standar teknis, 2). penggabungan hak asasi manusia dan nilai-nilai inti PBB ke dalam tata kelola AI, dan 3). mendorong pembangunan inklusif melalui peningkatan kapasitas (AD – Red.)

AI For Good sendiri merupakan sebuah platform bagi komunitas global yang terdiri dari 28.000 individu dari lebih dari 180 negara yang memainkan peran penting dalam menyelaraskan tata kelola pengembangan dan penggunaan AI dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB.

AI For Good World Summit tahun ini merupakan rangkaian penguatan keterlibatan dan kontribusi multi-pemangku kepentingan global dalam kerangka Digital Global Compact PBB. Global Digital Compact akan menjadi salah satu poin diskusi utama dalam agenda Future Summit, September 2024 di New York – Amerika Serikat.

*) Tim ICT Watch (ictwatch.id) menghadiri WSIS Forum (27 – 29 Mei 2024) dan AI For Good World Summit (30 – 31 Mei 2024) di Jenewa, Swiss. ICT Watch berkomitmen untuk terus terlibat aktif dan bermakna dalam isu-isu Kecerdasan Buatan (AI) secara nasional, regional, dan global.

Tonton video “Sam Altman Mengatakan AI Dapat Mengganggu Sistem Sosial” (agt/agt)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *