Jakarta –
Sejak Donald Trump kembali untuk menjabat sebagai presiden Amerika Serikat (AS), jumlah wisatawan asing yang datang ke paman. Kebijakan imigrasi yang ketat dan perjalanan baru dianggap sebagai penyebab utama.
Menurut Administrasi Perdagangan Internasional, mereka mencatat penurunan kunjungan internasional ke Amerika Serikat sebesar 2,4% pada Februari 2025. Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Namun, mengejutkan bahwa jumlahnya turun tiba -tiba menjadi 11,6% pada bulan Maret.
Pelaporan News International, Rabu (30. April 2012) Pakar percaya bahwa kebijakan imigrasi dan perdagangan adalah penyebab utama Trumpa karena menurunnya kepentingan wisatawan asing. Situasi memburuk ketika pemerintah memperkenalkan aturan baru yang juga berdampak pada pemegang kartu hijau.
Satu -satunya pengaruh politik adalah Mahmood Khalil. Cerita adalah simbol yang mengunjungi Amerika Serikat sekarang tidak sesederhana sebelumnya.
Khalil lulus dari Universitas Kolombia, yang menjadi pemimpin protes kampus Palestina. Dia ditangkap. 8. Mart oleh agen imigrasi. Setelah ditangkap, pejabat imigrasi mengatakan mereka berusaha mendeportasi mereka berdasarkan ketentuan hukum federal yang dimiliki oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat.
Sementara tahun lalu, Departemen Perdagangan Amerika Serikat 9% untuk perjalanan internasional. Sekarang tampaknya sulit dicapai. Data terakhir menunjukkan penurunan tajam dalam perjalanan internasional.
Beberapa negara Eropa Barat seperti Inggris, Spanyol dan Jerman meminta warganya untuk menunda bepergian ke Amerika Serikat. Kunjungan wisata negara -negara di Amerika Serikat turun 17,2% pada bulan Maret.
Penurunan pisau adalah ke wilayah Karibia dan Amerika Tengah. Penurunan mencapai 26%, sementara ada penurunan 12,4% dari Afrika.
Namun, di sisi lain, jumlah pengunjung dari Timur Tengah sebenarnya meningkat sebesar 17,7%, dan Eropa Timur meningkat 1,5%.
Namun, peningkatan tersebut gagal menutupi seluruh kerugian.
Menurut Goldman Sachs, jatuhnya wisatawan dapat memiliki pengaruh besar pada ekonomi Amerika Serikat dengan potensi kerugian $ 90 miliar (sekitar Rp 1,4 triliun). Kerugian itu tidak hanya dari kartu terbang atau kamar hotel kosong, tetapi juga dari restoran, taman hiburan dan berbagai sektor lainnya, tergantung pada kedatangan wisatawan.
Sementara itu, wisatawan mulai memilih tujuan baru seperti Eropa yang kembali ke tujuan favorit, dengan permintaan untuk rumah sewa yang meningkat tajam. Wilayah Bermuda juga lebih populer, terutama di kalangan wisatawan dari Kanada dan Jepang, mereka juga merasakan peningkatan wisatawan. Tonton video “Video dari Udara: Laut Laut Manusia di Los Angeles Protes Polisi Trump” (ADM / FEM)