Cirebon –

Gubernur Jawa Barat mengatakan bahwa kebijakan Mulledi, yang mencegah kegiatan wisata kerja, telah berdampak besar pada sektor pariwisata. Ini tidak hanya dirasakan oleh perusahaan transportasi berbasis Jawa Barat, tetapi juga mempengaruhi perusahaan yang bepergian di daerah di luar wilayah tersebut.

Misalnya, pada bulan April dan Mei 2025, dilaporkan bahwa 30% dari reservasi sewaan bus wisata dibatalkan untuk tur studi. Manajer Pemasaran Po Tifhana, IRRFAN menemukan, serta pembatalan dan perubahan dalam jalan perjalanan telah terungkap.

Irfan, //// 3 dan 5/3 Selasa Irfan, “Perusahaan bus sangat efektif pada hari Minggu, setidaknya persen dari pelanggan kami yang dipilih untuk membatalkan pesanan.” Katanya.

“Pada awalnya ada orang -orang yang telah mengubah jalur Jawa dan Timur, yang mengunjungi kota atau negara bagian. Kami harus mengembalikan uang itu kepada pelanggan.” Katanya.

Sebelum menerapkan kebijakan tersebut, studi sekolah menjadi agenda reguler tahunan dan menjadi dasar utama untuk pendapatan PO.

“Irfan tidak melihat apakah perjalanan industri untuk Oktober dan pada akhir tahun, akan dibatalkan. Kami masih menunggu acara.” Katanya.

Terlepas dari kerugian yang signifikan, Po Tiffanha mencoba menemukan pasar baru di luar departemen sekolah. Irfan menekankan bahwa kebijakan ini masih dipengaruhi oleh kantor -kantor dan pelanggan pariwisata agama atau ziarah.

“Faktanya, banyak pelanggan harus membatalkan perjalanan ini karena aturan ini. Faktanya, mereka telah memesan untuk membeli bus terlebih dahulu.” Katanya.

Politik telah mempengaruhi pengusaha transportasi di Jawa Barat tetapi juga di tujuan wisata Barat. Kantor Budaya dan Pariwisata (Dysbudpar) Agas Sukmanya Cereban City (Dysbudpar) mengatakan bahwa tur Jawa Barat dibatalkan.

“Masalahnya adalah bahwa itu juga bereaksi terhadap tur dan perusahaan perjalanan di pusat Jawa. Jawa Barat tidak pergi ke Jawa Barat karena dia menutup dirinya.” Katanya.

Sebagai agus, kebijakan ini telah diterapkan, sangat penting bahwa pariwisata Java Barat harus sangat cerdas dalam menemukan solusi alternatif, termasuk mengundang pengusaha keliling, terutama di Siron Raya atau wilayah Syumajakuning.

Untuk mencapai hal ini, kerja sama diperlukan untuk pemerintah daerah, lembaga terkait, pengusaha keliling, kegiatan wisata di wilayah Sirbon Raya.

“Kami benar -benar sangat memperkuat apa yang kami miliki. Ini adalah percepatan bagaimana setiap ego regional wilayah/kota. Ini berarti bahwa kami perlu mempromosikan bersama. Kita berbicara tentang Sirbon Raya.

“Misalnya, apa yang dilakukan Majalengka, yang dimiliki oleh Kota Sirban Kuningan, dan Indramayu.

Menurut AGAS, Jawa Barat adalah daerah yang kaya dari berbagai tujuan menarik yang dapat dikunjungi oleh anak -anak sekolah.

Dia berkata, “Ada banyak tujuan di Jawa Barat yang dapat mengunjungi anak -anak sekolah. Tidak hanya pariwisata tetapi juga industri.”

Agus juga menekankan pentingnya meningkatkan kapasitas seniman bisnis perjalanan untuk memastikan keamanan selama perjalanan.

Agu, “Di setiap tur dan perjalanan perjalanan harus dimulai. Kasus kecelakaan, dll., Karena perusahaan bus tidak disertifikasi, asosiasi tidak terdaftar.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *