Jakarta –

Presiden AS Donald Trump bersikeras dia akan membatalkan kebijakan mobil listrik era Joe Biden. Industri kendaraan listrik Amerika diperkirakan akan kolaps.

Kebijakan Biden sebelumnya terkait dengan Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) yang mewajibkan produsen mobil mengurangi separuh emisi gas rumah kaca mulai tahun 2027 pada kendaraan baru berkekuatan ringan dan menengah.

EPA memperkirakan bahwa peraturan Biden akan memaksa produsen mobil untuk memproduksi 30-56% kendaraan ringan baru dan 20-32% kendaraan ukuran menengah baru sebagai kendaraan listrik pada tahun 2032. Peraturan ini tidak bersifat wajib, namun produsen mobil akan berusaha untuk mematuhinya

Dalam pidato pengukuhannya, Trump secara efektif mengurangi produksi minyak dan gas alam AS ketika ia mendeklarasikan darurat energi nasional. Ia menegaskan bahwa Amerika akan kembali menjadi negara manufaktur karena kelebihannya dibandingkan negara lain.

“Ini adalah jumlah minyak dan gas terbesar dibandingkan negara mana pun di dunia dan kami akan menggunakannya. Kami akan mengebor, sayang, mengebor,” kata Trump saat pelantikannya di US Capitol, seperti dilansir News.com Australia, Selasa (21/1/2025).

Rencana Trump untuk menghapuskan kebijakan kendaraan listrik dapat berdampak signifikan pada produsen mobil terkemuka AS seperti General Motors dan Ford. Mereka telah menginvestasikan miliaran dolar dalam pengembangan teknologi kendaraan listrik.

“Dia memutuskan hari ini untuk tidak mengambil tindakan spontan yang kemudian bisa dinegosiasikan. Namun fokus pemerintahan Trump dan Partai Republik pada pendapatan tarif menunjukkan bahwa ancaman tarif masih ada,” kata pakar risiko ekonomi dan politik Rachel Zimba. Seperti dilansir Al Jazeera.

Trump sebelumnya telah mengusulkan tarif 60 persen untuk impor Tiongkok dan tarif 100 persen untuk semua mobil buatan Tiongkok. Dampaknya, harga mobil listrik Amerika akan lebih mahal karena baterai dan komponen penting lainnya untuk mobil listrik diimpor dari Tiongkok.

Trump mengkritik Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dan menggantinya dengan Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA). USMCA sangat ketat dan mengharuskan 75% suku cadang mobil diproduksi di Amerika Utara.

Kebijakan ini dimaksudkan untuk mendukung lapangan kerja dan melindungi produsen mobil Amerika. Namun, hal ini dikritik karena menaikkan biaya bagi produsen mobil. Mengurangi insentif untuk kendaraan listrik dapat membuat produsen mobil AS menjadi kurang kompetitif. Tonton video “VIDEO: Elon Musk gembira dengan pelantikan Trump dan berterima kasih kepada para pemilih” (fay/fyk)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *