Jakarta – Bank KB menyalurkan pembiayaan pinjaman kepada petani bit di Indonesia. Langkah tersebut dilakukan untuk mendukung upaya ketahanan pangan yang dilakukan pemerintah Indonesia.
CEO KB Bank Tom (Woo olol) Lee mengatakan dukungan tersebut diberikan melalui perjanjian kemitraan dengan PT Pabrik Gula Rajawali II (PG Rajawali II) dan perusahaan analisis terkait pertanian PT Mata Langit Solusindo (MATA) yang menggunakan teknologi satelit. Kedutaan Besar Korea Selatan, Jakarta.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang-deok, Direktur Dinas Pangan Nasional Indonesia Arif Prasetyo Adi, Chief ID Food Frans Marganda Tambunan, Chief Rajawali II Ardian Wijanarko, dan Chief MATA Hadi. Kurnia.
“Melalui perjanjian kemitraan strategis yang ditandatangani antara Rajawali II dan MATA, Rajawali II berkomitmen untuk memberikan dukungan finansial yang bermanfaat kepada lebih dari 5.000 perkebunan gula bit yang menjadi bagian dari Rajawali II,” kata Lee dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/5/2024).
Ia kemudian mengatakan bahwa MATA akan memberikan solusi data yang memungkinkan pemantauan cuaca, kelembaban tanah, kadar pupuk dan kesehatan gula melalui teknologi satelit. Selain itu, MATA akan menilai produksi gula enam bulan sebelum panen.
“Melalui perjanjian ini, kami akan secara aktif berkolaborasi dengan teknologi keuangan terkemuka KB dan teknologi pertanian terkemuka MATA untuk menciptakan ekosistem keuangan yang optimal bagi perkebunan gula bit dan perusahaan gula di Indonesia. Kami bermaksud untuk bekerja sama secara aktif dengan pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan mereka. “Tujuan utamanya adalah meningkatkan produksi gula dan menstabilkan harga.”
Dijelaskannya, kemitraan ini merupakan bentuk dukungan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan produksi gula dengan mengembangkan infrastruktur pertanian. Pasalnya, Indonesia saat ini bergantung pada impor gula dari negara-negara seperti Thailand, India, dan Australia untuk mengatasi kekurangan produksi gula dalam negeri.
“Bank KB berupaya memberikan dukungan finansial yang cepat dan nyaman kepada petani yang tidak memiliki akses terhadap layanan keuangan, mulai dari dukungan finansial untuk budidaya tanaman gula bit hingga sektor lain seperti padi, jagung, dan kelapa sawit. masyarakat dan pembangunan berkelanjutan di bidang pertanian Indonesia,” ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya juga bertujuan untuk mengurangi emisi karbon selama produksi gula. Hasil kerja sama tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui proyek sertifikat karbon.
“Ini merupakan komitmen sejati KB Bank untuk menerapkan prinsip keberlanjutan dalam pilar Environment, Life and Governance (ESG) dengan mempercepat laju portofolio hijau di sektor pertanian. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai tersebut KB Finance Group dan KB Kookmin “Bank berkomitmen terhadap pembiayaan berbasis ESG di Korea Selatan. merupakan pemegang saham pengendali bank induk KB. (adv/adv)