Depok –
Kawasan Depok Lama kaya akan sejarah dan dianggap sebagai destinasi wisata yang menarik, salah satunya bisa dilakukan dengan berjalan kaki.
Jakarta Creative Tourism merupakan salah satu penyedia jasa tur. Sejak tahun 2017, Jakarta Creative Tourism menawarkan wisata jalan kaki di kawasan Old Depok.
Ira Latif, Founder Creative Tourism Jakarta, mengatakan kunjungan ke kawasan Depok Lama menjelang Natal biasanya dilakukan tiga kali dalam setahun.
“Biasanya kami melakukannya dua atau tiga kali dalam setahun, biasanya aksinya dilakukan pada bulan Desember, sekitar Natal. Karena banyak juga yang beragama Kristen, maka dulu daerah Belanda di Depok dikenal sebagai daerah Kristen.” Ira bercerita kepada TRAVEL melalui telepon beberapa waktu lalu.
Pemilihan kawasan Depok Lama juga bukan tanpa alasan. Ira mengatakan, Depok Lama memiliki sejarah dan informasi yang menarik untuk dibagikan kepada peserta tur.
“Biasanya kita explore tempat-tempat yang menarik, mempunyai sejarah yang kuat dan unik dibandingkan tempat lain. Jadi kita tidak hanya di Jakarta saja,” kata Ira.
Ya, sebagian besar masyarakat yang tinggal di kawasan Depok Lama adalah keturunan seorang pria bernama Belanda Depok atau mantan budak seorang saudagar dan perwira VOC bernama Cornelis Chastelin. Dia membebaskan para budak dan mewariskan tanah itu kepada mereka.
Ira juga mengatakan, sejarah Kornelius Chastelian dan para budaknya merupakan informasi yang diberikan kepada peserta aksi.
Ira mengatakan, “Asal usul orang-orang ini disebut Belanda Depok, jadi kami ingin mengajak masyarakat untuk mengetahui lebih jauh mengapa mereka disebut Belanda Depok. Sekalipun mereka bukan keturunan Belanda yang tinggal di sana, mereka bukan.” .
“(Kawasan Depok Lama) tidak lepas dari Cornelis Chastelin, aslinya tanahnya. Lalu dia suruh dulu budak-budaknya dari Batavia untuk menjaga, merawat, lalu kalau meninggal dia mewarisinya. Katanya, itu adalah keinginan negara.
Tempat-tempat yang umum dikunjungi di Kota Depok Lama untuk wisata kreatif adalah Gereja Emmanuel, gedung tua RS Harpan Depok, rumah-rumah tua bahkan pemakaman Belanda.
Sementara itu, Boy Lohn, koordinator sejarah Cornelis Chastelin Foundation, menilai wisata sejarah di kawasan lama Depok sudah berlangsung bertahun-tahun.
Bila pihak dari pihaknya diminta menjadi pemandu wisata, hal serupa juga dilakukan oleh Jakarta Creative Tourism.
Jadi banyak rombongan dari Bogor, dari Jakarta. Kalau ke sini mengunjungi bangunan-bangunan cagar budaya, tentu pemandu wisata sejarahnya juga dari kita, kata Bai. Saksikan video “Video: Seram! 35 Bayi Kobra Bersarang di Rumah Kosong” (wsw/fem)