JAKARTA – Universitas Yonghouse membagi peserta menjadi empat kategori, setidaknya 3 kali seminggu) dan dua atau dua sesi per minggu.
Dibandingkan dengan kelompok yang tidak aktif, kelompok lain mewakili tingkat kekhawatiran yang rendah. Menariknya, kelompok “The Weekends” (untuk orang -orang di akhir pekan, “menunjukkan perbedaan terbesar, 35 persen).
“Aktivitas fisik telah menciptakan strategi terapi untuk mengurangi pelanggaran terapi prediktif,” kata peneliti.
“Akhir pekan” akhir pekan “akan menjadi waktu akhir pekan ini,” katanya kepada orang -orang yang mencari tindakan berguna di bawah kegiatan fisik, “lanjutnya.
Penemuan ini melengkapi manfaat olahraga untuk kesehatan fisik dan mental. Ini akan menambah informasi penting yang hanya dapat dilakukan pada akhir pekan, dan itu akan menguntungkan tubuh.
Hal unik lainnya adalah bahwa itu adalah kecemasan yang paling umum bagi orang -orang yang kurang diabetes dan orang rendah. Tidak diketahui mengapa inilah mengapa tidak diketahui, tetapi ini bisa menjadi bahan studi baru.
“Untuk orang yang tidak dapat berolahraga seminggu, contoh pejuang akan memberikan alternatif praktis untuk mengurangi risiko perhatian, terutama dalam jumlah kecil, terutama dalam ukuran atau diabetes atau diabetes,” katanya. Hati dalam semua sehat
Pada tahun 2023, acara penelitian yang dilakukan oleh Harvhar menunjukkan bahwa olahraga ‘prajurit’ yang dipengaruhi akhir pekan ini.
Para peneliti menganalisis informasi kesehatan dan hampir 90 ribu orang dan hampir 90.000 orang antara usia 62 tahun. Mereka memiliki beberapa kali seminggu, terutama olahraga, terutama olahraga, terutama olahraga.
Setelah 6 tahun, akhir pekan adalah ancaman 38 persen, 38 persen, dari penyakit jantung, hingga 21 persen hingga 21 persen.
“Studi Video: Wanita Indonesia lemah untuk kelemahan daripada pria