Riau –
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk program makan gratis bergizi di bawah pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Alokasi anggaran program ini sebesar Rp71 triliun pada tahun 2025.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan pandangannya mengenai program tersebut. Katanya, segala upaya tentu memerlukan biaya.
“Iya semua upaya itu pasti ada biayanya, ada manfaatnya. Ada biayanya tentu. Tapi manfaatnya kita punya generasi muda,” kata JK saat berkunjung ke Riau, Selasa (7/9/2024).
Ia menambahkan, program ini sebaiknya dilakukan secara bertahap. “Gizi itu berarti meningkatkan kondisi fisik, tapi juga pengetahuan. Ada biayanya ya. Tapi menurut saya harus bertahap,” kata JK.
Selain itu, ia menilai perlu adanya perubahan besar dalam program makan gratis bergizi. Dijelaskannya, di setiap negara yang menerapkan program ini, siswa belajar hingga sore hari.
“Karena untuk makan siang gratis di setiap negara yang ada makan siang gratis, itu karena siswa belajar 5 hari dalam seminggu. Mereka belajar sampai sore. Jadi mereka belajar sampai sore. Kalau belajar sampai sore, otomatis mereka makan di sekolah,” jelas JK.
Sedangkan sekolah negeri di Indonesia mengajar mulai pukul 07.00 hingga 13.00 sehingga tidak perlu makan siang di sekolah.
Oleh karena itu, ini perubahan yang sangat drastis. Kami mengubah jam sekolah dan konsekuensinya, dan ini bagus, kata JK yang juga bercerita tentang tidak mudahnya perpindahan IKN. Klik pada halaman berikutnya sekarang
(acd/hns)