Jakarta –

Rumah sakit di Tiongkok penuh sesak dengan pasien yang menderita penyakit pernapasan human metapneumovirus, atau HMPV, menurut laporan di media sosial. Angka kejadian HMPV semakin meningkat, terutama pada anak di bawah usia 14 tahun.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tiongkok juga melaporkan frekuensi penyakit pernapasan pada 16 dan 22 Desember tahun lalu. Gejala HMPV meliputi batuk, demam, hidung tersumbat, mengi, atau sesak napas.

Tentang penyebaran HMPV di Tiongkok, spesialis paru Dr. Rumah Sakit Persahabatan. Erlina Burhan, SpP, Meski belum ada kasus yang terdeteksi di Indonesia, namun masyarakat tidak boleh lengah dan waspada.

“Penyakit menular menyebar dengan cepat. Dunia yang terhubung memudahkan virus untuk melintasi banyak negara. Kalaupun Indonesia tidak terdampak, kita tidak bisa santai saja,” ujarnya. , Jumat (1-3-2025).

Benarkah gejala HMPV mirip dengan COVID-19?

Dikutip dari Medical News Today, ditinjau oleh Jabeen Begum, MD: Human metapneumovirus, juga dikenal sebagai HMPV, adalah jenis virus pernapasan yang umum. Virus ini termasuk dalam famili virus bernama pneumoviridae yang satu grup dengan virus syncytial pernapasan (RSV).

Seperti halnya COVID-19, HMPV merupakan penyakit pernapasan menular yang gejalanya mirip dengan pilek, batuk, demam, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan sesak napas. Keduanya didistribusikan dengan cara yang sama. Dalam bentuk yang paling parah, keduanya memerlukan rawat inap.

Namun tidak seperti COVID-19, tidak ada terapi antivirus atau vaksin untuk mengobati HMPV. Penyakit HMPV, tidak seperti COVID-19, merupakan virus musiman yang biasanya muncul pada musim dingin dan musim semi dan terkadang dapat menyebar sepanjang tahun karena berkembangnya varian baru.

Penelitian menunjukkan bahwa kejadian HMPV meningkat tiga kali lipat di beberapa negara sejak pandemi COVID-19. Ketika langkah-langkah pencegahan COVID-19 diterapkan sepenuhnya, paparan masyarakat terhadap semua jenis penyakit pernapasan akan berkurang.

HMPV memerlukan masa inkubasi sekitar tiga hingga enam hari, dan gejalanya bertahan selama virus pernapasan ringan lainnya, antara dua hingga tujuh hari.

Kecuali Anda memiliki kondisi yang serius, biasanya diperlukan waktu beberapa hari hingga seminggu untuk pulih dari HMPV. Gejala seperti batuk mungkin berlangsung lebih lama. Tonton video “Video Tiongkok berbicara tentang peningkatan infeksi saluran pernapasan akibat musim dingin” (kna/kna).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *