Jakarta –
Kementerian Kesehatan RI melaporkan peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang signifikan di Indonesia. Berdasarkan data minggu ke-17 tahun 2024, jumlahnya terus meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Jumlah penambahan kasus pada tahun ini sebanyak 88.593 kasus, namun pada tahun 2023 diperkirakan hanya mencapai 28.579 kasus. Kematian akibat demam berdarah juga meningkat hampir tiga kali lipat.
Kementerian Kesehatan Indonesia mengumumkan bahwa jumlah total kematian telah mencapai 621, naik dari 209 kematian pada tahun 2023 pada periode yang sama. Baik Kota maupun Kabupaten Bandung mencatatkan jumlah kasus baru dan jumlah kematian tertinggi pada tahun 2024.
Dr. Siti Nadia Tarmizi, Direktur Komunikasi Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, memberikan rincian lima provinsi dengan angka kejadian DBD tertinggi:
Lima daerah/kota dengan kasus terbanyak pada tahun 2024
5
5 daerah/kota dengan jumlah kematian DBD tertinggi pada tahun 2024
2
Dr. Imran Pambudi, Direktur Kesehatan Departemen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, sebelumnya menjelaskan peningkatan kasus terkait perubahan iklim. Nyamuk hidup dan berkembang biak dalam waktu yang lama sehingga jumlahnya banyak. “Saya kira perubahan iklim tidak hanya memberikan tekanan pada layanan kesehatan karena akan menyebabkan peningkatan utang, tapi menurut saya perubahan iklim akan memberikan tekanan pada sistem layanan kesehatan, misalnya kekeringan,” jelas Imran. Tonton video “Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah mempertanyakan sistem pengendalian Wolbachia dan DBD” (naf/kna)