Ibukota Jakarta –

Perusahaan keamanan siber Kaspersky Lab akan menutup kantornya di AS dan karyawannya akan diberhentikan.

Menurut sumber yang dikutip Zero Day, langkah ini diambil setelah pemerintah AS melarang penjualan software Kaspersky di AS mulai 20 Juli. Sebagai informasi, Kaspersky telah beroperasi di AS sejak tahun 2005.

Kaspersky juga mengonfirmasi melalui pernyataan resmi bahwa mereka akan berhenti berbisnis di AS secara bertahap mulai tanggal 20 Juli. Meski sebelumnya mereka mengaku akan berjuang mencegahnya di Green Table.

“Perusahaan menyelidiki dan menilai dampak persyaratan peraturan dan akhirnya mengambil keputusan yang menyedihkan dan sulit karena peluang bisnis di negara ini tidak lagi dapat dijalankan,” kata Kaspersky dalam sebuah pernyataan.

Perusahaan tidak menyebutkan berapa banyak karyawan yang dimiliki perusahaan tersebut di AS, namun disebutkan bahwa kurang dari 50 karyawan akan terkena dampak keputusan tersebut. Beberapa karyawan yang dikutip Zero Day mengaku menerima pesangon akibat PHK tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, Departemen Perdagangan AS mengumumkan pemblokiran Kaspersky pada Juni lalu, yang dilakukan setelah penyelidikan mendalam. Mereka tidak menyebutkan hasil penyelidikannya, namun Kaspersky dituduh berpotensi mengancam keamanan nasional, karena perangkat lunaknya dapat digunakan untuk memata-matai pengguna di AS.

Pemerintah Rusia dinilai mampu mempengaruhi Kaspersky dan hal ini dianggap sebagai ancaman keamanan nasional. Terutama karena perangkat lunak Kaspersky memiliki akses mendalam ke sistem komputer, sehingga memungkinkannya mencuri informasi penting atau menyuntikkan malware.

Gina Raimondo, Menteri Perdagangan AS mengatakan: “Rusia telah menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan dan niat untuk menggunakan perusahaan-perusahaan Rusia seperti Kaspersky untuk mengumpulkan dan mengeksploitasi informasi pribadi Amerika dan itulah sebabnya kami percaya dalam mengambil keputusan ini.”

Namun menurut Kaspersky, mereka sebenarnya tidak mengancam keamanan nasional AS dan akan mengambil langkah hukum untuk melindungi operasi bisnis mereka di AS. Tonton video “Para ahli mengatakan belajar tentang keamanan siber dari peretas adalah mungkin” (asj/asj)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *