Jakarta –
Seekor bayi panda merah, yang stres karena suara kembang api, mati. Pihak kebun binatang membenarkan hal ini.
Kembang api kemungkinan menjadi penyebab kematian bayi panda merah di Kebun Binatang Edinburgh pada Jumat (15/11/2024), menurut CNN. Para ahli dari Royal Zoological Society of Scotland (RZSS) mengatakan dia mengalami stres ekstrem dan tersedak muntahannya sendiri.
Roxie yang berusia tiga bulan meninggal pada tanggal 5 November, ketika kembang api menerangi langit malam untuk menandai peringatan gagalnya rencana untuk meledakkan Gedung Parlemen di London pada tahun 1605, yang dikenal sebagai Malam Api Unggun di Inggris.
“Induk Roxy, Ginger, meninggal beberapa hari yang lalu, namun anak panda merah tersebut merespons dengan baik perawatan ahli dari tim ahli kami dan memberi makan secara mandiri,” kata wakil presiden RZSS Ben Supple dalam sebuah pernyataan.
“Roxy punya akses ke sarangnya, tapi suara menakutkannya terlalu mengganggunya,” tambahnya.
“Kami tahu bahwa kembang api dapat menyebabkan stres pada hewan-hewan di kebun binatang lainnya, dan kami tidak dapat mengesampingkan bahwa kembang api mungkin telah menyebabkan kematian dini ibu Roxy, Ginger, lima hari yang lalu,” katanya.
Panda merah tergolong spesies yang terancam punah dan jumlahnya di alam liar semakin berkurang.
Badan amal konservasi satwa liar RZSS, yang mengelola Kebun Binatang Edinburgh, kini menyerukan pembatasan yang lebih ketat terhadap kembang api karena dapat menimbulkan ancaman terhadap kesejahteraan hewan.
Organisasi tersebut menyoroti petisi publik yang ditandatangani oleh lebih dari 1 juta orang dan dikirimkan ke pemerintah Inggris minggu lalu. Perannya konsisten dengan organisasi kesejahteraan hewan lainnya seperti RSPCA.
Organisasi tersebut mengatakan mereka telah menerima lebih dari 13.000 tanggapan survei dalam tiga tahun terakhir yang menggambarkan reaksi ketakutan hewan terhadap kembang api.
Ada kasus lain dimana hewan mati karena kembang api. Seperti Roxie, bayi zebra mati setelah dikejutkan oleh kembang api di Kebun Binatang Bristol pada November 2020. Tonton video “Axolotl, Salamander Naga Air yang Terancam Punah” (msl/fem).