Jakarta –

Sekelompok turis naik perahu di Laut Merah dalam “Sea Story.” Sayangnya, pesawat tersebut tenggelam dan beberapa turis meninggal.

Selat Laut mulai meninggalkan pelabuhan dekat Marsa Alam pada Minggu, lapor BBC, Selasa (26/11/2024). Sekelompok wisatawan di atas perahu berencana menyelam selama lima hari.

Pesawat yang membawa 44 penumpang termasuk 13 awak itu mengeluarkan sinyal bahaya pada pukul 05.30 waktu setempat. Pihak berwenang belum mengumumkan kemungkinan penyebab insiden tersebut, namun orang-orang di dalamnya mengatakan kapal tersebut dihantam gelombang dan terbalik.

Pihak berwenang Mesir mengatakan 16 orang hilang, termasuk warga negara asing, dan 28 orang berhasil diselamatkan. Menurut dewan lokal Marsa Alam, seluruh awak plot C adalah warga negara Mesir, dan pengunjung asing yang baru-baru ini dikonfirmasi adalah lima warga negara Spanyol, empat warga negara Inggris, empat warga negara Jerman, satu warga negara Finlandia, dan dua warga negara AS.

Gubernur Laut Merah Mayjen Amr Hanafi mengatakan, jenazah ditemukan di kawasan Wadi al-Jamal, selatan Marsa Alam. Setelah meninggalkan hotel, mereka segera diberikan bantuan medis yang diperlukan.

“Kapal perang Mesir Al Fatah dan pesawat militer mengintensifkan upaya mereka untuk menemukan korban hilang, bekerja sama dengan tim penyelamat sepanjang waktu,” kata Hanafi.

Hanafi mengatakan tidak ada kesalahan teknis pada saat bencana terjadi. Menurut para penyintas, pesawat tersebut jatuh setelah dihantam gelombang besar yang memakan waktu antara lima hingga tujuh menit.

Kementerian Luar Negeri Finlandia mengkonfirmasi kepada AFP bahwa salah satu warga negaranya termasuk di antara mereka yang hilang.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan mereka telah menghubungi pihak berwenang dan memberikan dukungan kepada sejumlah warga Inggris dan keluarga mereka menyusul insiden di Mesir.

Kedutaan Besar Tiongkok di Mesir mengonfirmasi bahwa dua warga negaranya berada dalam kondisi baik setelah pulih, AFP melaporkan. Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Polandia Pawel Wronski mengatakan kepada kantor berita Polandia PAP bahwa pihak berwenang mengetahui bahwa mungkin ada dua warga negara Polandia di dalam kapal tersebut.

Pemerintah kawasan Laut Merah mengatakan kapal itu milik warga negara Mesir dan menerima sertifikat kelayakan satu tahun pada Maret 2024 ketika lolos inspeksi keselamatan maritim.

Belum ada komentar langsung dari pemilik dan operator Sea Story, Dive Pro Liveaboard yang berbasis di Mesir. Namun website menyebutkan kapal yang dibangun pada tahun 2022 ini memiliki panjang 44 meter, memiliki empat dek dan 18 kabin yang mampu menampung 36 penumpang. Tonton Video: Houthi bersumpah tidak akan pernah berhenti memblokir pesawat Israel (bnl/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *