Jakarta –
Tanaman kecubung baru-baru ini viral setelah 47 orang dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ) di Banjarmasin (Kalsel), Kalimantan Selatan. Faktanya, 2 di antaranya meninggal.
Tanaman ini mengandung senyawa kimia alkaloid. Senyawa ini terdiri dari atropin, hyoscyamine dan scopolamine yang bersifat antikolinergik. Kecubung juga mengandung hyoscine, bahan lemak, kalsium oksalat, metaloidin, norhyoscyamine, norscopolamin, cosohygrin dan nikotin.
Dr Ingrid Tania, Ketua Perhimpunan Dokter Pengembang Obat Tradisional Indonesia (PDPOTJI), menjelaskan, batu kecubung menyebabkan seseorang berhalusinasi atau “mabuk” saat dikonsumsi.
Skopolamin itu zat halusinogen yang ampuh, kata Inggrid Tania saat dihubungi detikcom, Jumat (7/12/2024).
Selain itu, batu kecubung mampu merusak sel saraf manusia dan menekan koordinasi motoriknya. Bahkan, efek berbahaya dari batu kecubung bahkan bisa menghancurkan ingatan jangka pendek seseorang.
Seperti apa rasanya batu kecubung?
Pria asal Jawa Timur Roby (28) mengaku mengonsumsi tanaman tersebut. Katanya rasa buah ini sepat dan pahit. Menurutnya, kecubung memiliki rasa yang sama dengan buah jambu biji yang masih mentah.
Rasanya agak pahit. Mirip jambu biji, tapi ada biji kecubungnya juga, kata Roby saat dihubungi detikcom, Sabtu (13/7/2024).
Selain itu, Roby mengaku harus minum air hijau agar kesadarannya kembali penuh. Ia juga mengatakan hal itu datang dengan beberapa syarat tambahan.
Mulutku seperti mabuk, mati rasa (setelah makan), ujarnya.
“Mereka memberi saya minum, saya setengah sadar, tapi pusing. Setelah itu saya muntah, lalu badan saya baik-baik saja,” imbuhnya. Tonton video “Pelajari Bahaya Buah Kecubung” (dpy/up)