Klatten –

Ada sebuah desa unik di Klaten, Jawa Tengah. Warga mengenalnya sebagai Desa Setan. Namun penampakan desa ini sama sekali tidak menakutkan.

Sebuah desa di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten punya nama yang anti mainstream. Desa yang masuk dalam wilayah Pemerintahan Desa Tambakan ini dinamakan Dusun Setan.

Dusun Saitan, Desa Joton di Kecamatan Jogonalan, Kecamatan Manisrengo terletak di Desa Tambakan sebelah selatan dekat Nangsri. Letaknya di pinggir jalan raya, dekat dengan SMPN 2 Jogonalan.

Terbagi menjadi dua RT (rukun tetangga), desa ini tidak terlalu luas dan memiliki sekitar 200 rumah. Rumah warga umumnya terlihat sederhana seperti pemukiman pedesaan di Klaten.

Sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani dan pedagang, sehingga desa ini terlihat sepi di siang hari. Jalan kabupaten sudah beraspal dan warganya ramah.

Sebuah papan nama di pinggir jalan desa bertuliskan nama Dusun Setan dan terdapat markas pertahanan. Bahkan stiker penelitian di rumah-rumah penduduk bertuliskan setan.

“Avit Riin (begitu biasa disapa) namanya setan (ejaan huruf e dengan pepet dalam bahasa Jawa sama dengan huruf e di sekolah), jadi bukan setan (setan),” kata warga setempat. warga Rianto. (47) Saat ditemui di tempat, Kamis (21/11).

Rianto mengaku berasal dari Desa Setan. Namun dia tidak mengetahui akar sejarah desa ini.

“Inggih (iya) dulu namanya Setan. Tapi dulu banyak pohon besar, wit Mungur, di sini dengan Mungur (asam di sana, pohon asam di sini),” kata Rianto.

Menurut Rianto, desanya buntu kecuali banyak pepohonan. Ada juga cerita orang tersesat di desanya.

Dulu, di sana jalan buntu. Suatu ketika, ketika melihat Ketoprak dari Dusun Ngladon, masyarakat salah mengira akan mudik, tapi tidak tahu kenapa, kata Rianto.

Nagatinem (65), warga sekitar, menuturkan hal serupa. Ia mengaku belum mengetahui nama Desa Setan yang sudah diwariskan secara turun temurun.

“Kulo ga tai dong, ga Setan. Nggih niku, cerita Wonten dari Thailand (entahlah, aku bahkan tidak tahu namanya Setan. Iya, ini benar, tidak ada ceritanya),” ucap Ngatinem saat kami bertemu di rumah.

Warga lainnya, Suwarni (75), mengaku nama desanya tidak berubah sejak ia lahir. Dia mengatakan bahwa tidak ada yang menanyakan nama Setan dan nama desa itu aneh.

Suwarni berkata: “Sak niki ve (baru sekarang) ada setan (e pepet surat) nopo setan (setan), tidak masalah, maon (biasa saja) sebelumnya.”

Suwarni membenarkan, dulu ada orang yang disangka masuk ke desanya. Karena dulunya jalan dan jembatan belum sebanyak sekarang.

“Sering wonten wong bingung, ajeng ten kembang keblasuk bali, nek sak niki pan thai wanen (Orang yang mau ke Desa Kembang dan tersesat sering bingung, padahal dulu dan sekarang tidak ada),” imbuhnya. .

Secara terpisah, Sunarno, Kepala Desa Tambakan, Kecamatan Jogonalan, membenarkan adanya Dusun Setan di wilayahnya. Namun, Setan bukanlah iblis.

Benar namanya Setan, tapi Setan (e pepet dalam bahasa Jawa) bukan setan (setan). Itu juga setan yang berbentuk tulisan penduduk, kata Sunarno.

——-

Artikel ini muncul di detikJateng. Video “VIDEO: EKSKLUSIF! Ada Perkampungan Setan di Klaten, Tapi Tidak Seram” (wsw/wsw)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *