Jakarta –

Kamboja dituduh melakukan perbudakan modern terhadap warga Korea Selatan. Kini pemerintah Kamboja khawatir masalah ini akan berdampak pada pariwisata.

Mengutip Khmer Times, Rabu (30 Oktober 2024), Kementerian Pariwisata Kamboja membenarkan kabar tersebut tidak benar. Mereka mengimbau masyarakat, wisatawan lokal maupun mancanegara, untuk tidak mempercayai kabar ini.

Seruan tersebut muncul setelah saluran televisi Korea baru-baru ini menayangkan laporan bahwa warga negara Korea menjadi sasaran penahanan ilegal, kerja paksa, dan ancaman di Kamboja.

Kementerian Pariwisata Kamboja mengatakan Kapolri membantah keras pemberitaan palsu di televisi Korea. Berita tersebut dianggap sebagai berita palsu yang merugikan opini publik, baik nasional maupun internasional, tentang Kamboja.

“Kementerian Pariwisata ingin menekankan kepada masyarakat dan seluruh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, bahwa di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Samdech Thipadei, Kamboja terus menjaga perdamaian, stabilitas politik, keamanan dan ketertiban umum, yang merupakan landasan penting bagi pembangunan. pengembangan semua sektor, termasuk pariwisata,” katanya. dalam siaran pers.

Pada tahun 2023, Kamboja akan menerima lebih dari 5,45 juta wisatawan asing, meningkat sebesar 139,5%. Dalam sembilan bulan pertama tahun 2024, Kamboja menerima hampir 4,8 juta wisatawan internasional, meningkat sebesar 22,2%.

Pencapaian tahun 2024 ini mencakup wisatawan asal Korea sebanyak 144.293 orang dan meningkat 14,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kamboja diperkirakan akan menerima hampir 7 juta wisatawan asing pada tahun 2025.

Kemudian, Kementerian Pariwisata Kamboja juga mengundang wisatawan lokal dan asing untuk berpartisipasi aktif dalam Festival Air yang akan diadakan di Phnom Penh pada tanggal 14 hingga 16 November dan Festival Laut di provinsi Kampot pada tanggal 13 hingga 15 Desember tahun ini.

Kementerian juga menyatakan bahwa setiap media massa harus selalu memperhatikan standar pemberitaan, menghormati etika, dan mengetahui kebenaran berita agar tidak menyebarkan informasi palsu.

“Kementerian Pariwisata menyerukan kepada media untuk mematuhi standar profesional dan etika, serta mengoreksi dan menghentikan penyebaran informasi palsu yang merugikan citra internasional Kamboja,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, Kementerian Pariwisata Kamboja dan Kementerian Dalam Negeri Kamboja juga mengeluarkan pernyataan menolak pemberitaan serupa dari beberapa media asing yang mencoreng citra Kamboja. Dengan klaim bahwa negara Kamboja tidak pernah melakukan hal-hal yang disebutkan dalam berita palsu tersebut. Tonton video “Video: Jenna Norodom, Putri Kerajaan Kamboja yang Ingin Menjadi Idol K-Pop” (upd/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *