Jakarta –
Gunung Everest bukan satu-satunya puncak yang penuh sesak di dunia. Perjalanan pendakian seru di China ini juga mengalami hal serupa.
Awal pekan ini, dilansir CNN, Kamis (9 Mei 2024), sekelompok pendaki yang mendaki Gunung Yandang di Tiongkok timur terjebak di tengah tebing. Mereka memegang tali di sepanjang jalur pendakian selama lebih dari satu jam.
Foto-foto pendaki yang bergelantungan di sisi tebing sambil menunggu pendaki lain naik melalui ferrata, atau tangga logam yang tertanam di batu gunung, telah menjadi viral di media sosial Tiongkok.
“Itu menakutkan! Orang sepertiku yang takut ketinggian mungkin akan mengompol di sana!” tulis seorang komentator.
“Saya tidak akan pergi meskipun mereka menawari saya uang,” kata yang lain.
Pendaki lain menanyakan apa jadinya jika salah satu pendaki terjatuh dan perlu diselamatkan, padahal mereka semua memakai helm, tali pengaman, dan perlengkapan keselamatan.
Wenzhou Dingcheng Sports Development Co., Ltd., yang mengelola via ferrata, mengatakan pihaknya meremehkan jumlah orang yang tertarik mendaki gunung tersebut.
“Akibat kesalahan perhitungan jumlah pelanggan yang datang, kurangnya pengendalian lalu lintas yang efektif seperti sistem reservasi tiket, dan kurangnya manajemen di lokasi, pelanggan diblokir dan terjebak di jalur pendakian,” kata perusahaan dalam sebuah pernyataan. .
Perusahaan menambahkan bahwa mereka menghentikan sementara penjualan tiket sementara pihaknya mengatasi situasi ini secara internal. Kedepannya, mereka juga akan meluncurkan sistem manajemen lalu lintas pengunjung.
Gunung Yandang terletak sekitar 410 kilometer selatan Shanghai di provinsi Zhejiang. Destinasi ini memiliki ketinggian 1.150 meter.
Minggu pertama bulan Mei adalah Hari Buruh di Tiongkok, yang berkontribusi terhadap banyaknya wisatawan di wilayah tersebut.
Populer di kalangan wisatawan Tiongkok, Gunung Yandang diusulkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2001 dan tetap berada dalam daftar tentatif. Saksikan video “Momen Evakuasi Pendaki Ditemukan Meninggal di Gunung Agung Bali” (msl/fem)