Jakarta –
Anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), KAI Logistik mengumumkan berhasil mengangkut 17 juta ton kargo pada akhir Agustus 2024. Angka tersebut meningkat 20% dibandingkan rata-rata bulanan yang dicapai pada semester I 2024 sebesar 12 ton volumenya.
CEO KAI Logistik Freddy Firmanciah mengatakan KAI Logistik mampu menangani lebih dari 17 juta ton volume yang disediakan oleh berbagai kategori produk, termasuk KALOG Express, KALOG Plus dan KALOG Pro.
“Memasuki triwulan II terjadi peningkatan lebih dari 20% dari rata-rata bulanan pada semester I,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (11 September 2024).
Selain penanganan batu bara dan angkutan komersial, pengangkutan limbah B3 juga mengalami peningkatan yang besar. Angkutan tercatat sekitar 1.500 ton atau lebih dari 32% dari target bulanan sebanyak 1.135.
“Selama semester I tahun 2024, pengangkutan limbah B3 mencapai lebih dari 2.250 ton, sehingga kinerja bulan Juli dan Agustus sebesar 2.300 ton melebihi total yang dicapai pada semester I tahun 2024,” kata Freddy.
Pengangkutan limbah B3 merupakan salah satu layanan pada kategori produk KALOG Pro. Pengangkutan limbah B3 telah beroperasi sejak tahun 2018, dan di penghujung tahun 2023 KAI Logistics akan menghadirkan inovasi metode pengangkutan yang dulunya menggunakan container, kini juga bekerja dengan opsi roll off box.
Melalui teknologi ini, kata Freddie, Layanan Limbah B3 dapat melayani berbagai jenis limbah B3 dan mendorong pengalihan yang lebih besar dari truk ke kereta api.
Freddy mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi para pelaku usaha, khususnya pengelola limbah B3, yang menggunakan kereta api sebagai pilihan metode distribusinya. Menurutnya, kehadiran pengelola limbah sangat penting untuk menjaga keamanan ekosistem, khususnya terkait limbah B3.
Komitmen pemilihan perkeretaapian sebagai model ramah lingkungan sejalan dengan perannya dalam menjaga ekosistem lingkungan, ujarnya.
Selain lebih ramah/green logistic, pengangkutan limbah B3 mempunyai beberapa keunggulan lain antara lain terjaminnya keselamatan dan keamanan, mengurangi resiko pencemaran lingkungan selama perjalanan, penegakan SOP yang ketat, pengawalan dan pemeriksaan di 4 halte. . Pengangkutan limbah B3 juga telah mengantongi izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dan Kementerian Perhubungan. (shc/gambar)