Phnom Penh –
Para aktivis konservasi di Kamboja merasa senang. Mereka menemukan 106 telur buaya siam yang sangat langka!
Diberitakan VN Express, Senin (22/7/2024), Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup bersama Kelompok Konservasi Telur Fauna dan Flora menyebutkan, telur tersebut ditemukan di Taman Nasional Kapulaga pada Mei 2024. Jadi, 27 Juni. 30, 60 telur ditemukan.
“Penemuan ini menunjukkan bahwa kawasan tersebut merupakan habitat penting bagi buaya liar, sehingga meningkatkan harapan bagi pemulihan spesies tersebut,” kata pernyataan itu.
Spesies buaya ini dulunya tersebar luas di Asia Tenggara, namun kini terdaftar sebagai spesies terancam punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam. Buaya hampir punah pada tahun 1990-an karena kombinasi perburuan liar, perusakan habitat, dan kawin silang dengan spesies buaya lainnya.
Menteri Lingkungan Hidup Kamboja Iang Sophelith mengatakan kementeriannya berupaya melindungi dan memulihkan habitat buaya siam yang terancam punah.
Buaya siam berperan penting dalam ekosistem dan penemuan lima perangkap yang berhasil menetaskan 60 butir telur menunjukkan bahwa Taman Nasional Kapulaga merupakan habitat yang aman dan cocok bagi spesies ini, kata Sufeleth.
Diperkirakan hanya ada 1.000 buaya siam yang tersisa di alam liar, dan lebih dari 300 di antaranya berada di Kamboja.
Pada tahun 2017, peneliti satwa liar menemukan enam telur di distrik Sri Ambil di provinsi selatan Koh Kong saat mencari jejak dan tanda-tanda reptil tersebut. Kemudian, pada bulan September 2021, para pegiat konservasi menemukan delapan anak harimau di sungai di Suaka Margasatwa Srepok di Kamboja timur, sehingga meningkatkan harapan akan kelangsungan hidup mereka di alam liar. Simak video “Jokowi tunjuk Luhut kelola Balog hingga akuisisi perusahaan beras di Kamboja” (bnl/fem)