Jakarta –

Read More : Trump Berjaya, Harta Elon Musk Melonjak Rp 315 Triliun

Era transformasi digital saat ini membawa sejumlah perubahan, termasuk disrupsi teknologi. Telkomsel juga berusaha beradaptasi dengan perkembangan saat ini agar relevan dan sejahtera di masa depan.

Direktur Utama Telkomsel Nugroho mencontohkan pendapatan per pelanggan yang tidak setinggi dulu. “Teman-teman banyak yang dulu punya tagihan Rp 2 juta, 1,5 juta, sekarang hanya 500 ribu karena tidak pakai telepon umum lagi,” ujarnya dalam jumpa media Telkomsel, Rabu (7/8/2024). .

Ini mengacu pada layanan OTT yang memungkinkan pengguna menggunakan berbagai cara untuk berkomunikasi tanpa kehilangan pulsa. Bahkan, Nugroho mengaku senang layanan komunikasi kini semakin terjangkau, terutama bagi masyarakat kurang mampu, namun di sisi lain, menurutnya, harus ada solusi yang bisa diterapkan bagi operator dan layanan OTT.

Untuk menghadapi berbagai jenis perubahan digital yang cepat, perusahaan diyakini harus mampu beradaptasi, jika tidak maka akan tertinggal. Nugroho mencontohkan mantan raksasa kamera Kodak yang akhirnya bangkrut karena tak bisa berubah.

“Jadi prinsipnya angin tidak pernah bisa diubah, tidak bisa, tapi yang kita bisa, layarnya bisa kita sesuaikan,” ujarnya. Artinya tidak ada angin sakal, karena akan sangat menyulitkan, namun layar perahu harus disesuaikan untuk mengatasinya.

“Kemudian kita sendiri harus beradaptasi dengan segala kemampuan yang kita miliki agar bisa berkelanjutan, kita bersinergi untuk mencapai hasil yang maksimal dan tidak menjadi korban,” ujarnya lagi.

Ia juga menyampaikan bahwa Telkomsel baru harus menjadi perusahaan telekomunikasi digital terkemuka yang mendukung bangsa dan masyarakat Indonesia menuju kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, Telkomsel tidak lagi hanya peduli pada masalah pulsa dan data saja, namun dapat melayani seluruh lini kehidupan. Salah satu wujudnya adalah super app baru My Telkomsel yang kini memiliki lebih banyak fitur mulai dari parkir, pembayaran, hingga hiburan.

“Kami ingin keberadaan Telkomsel tidak hanya sekedar isu konektivitas, meskipun core business Telkomsel adalah konektivitas, namun tren pertumbuhan konektivitas sudah jenuh,” lanjutnya.

Menurutnya kontribusi Telkomsel terhadap ekonomi digital di Indonesia sebesar 4,2%, namun masih ada potensi pertumbuhan, karena di negara maju kontribusi operator bisa mencapai 10%. Salah satu potensi pertumbuhan yang dibidik Telkomsel adalah home broadband yang penetrasinya masih sangat rendah, di bawah 15%. Saksikan video “Datikcom Award 2023: Telkomsel Raih Penghargaan Operator Telekomunikasi Terbaik di Indonesia” (fyk/fay)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *