Jakarta –

Indonesia mempunyai darurat perjudian online. Diperkirakan 3,2 juta penjudi online di Indonesia berasal dari berbagai latar belakang, baik pelajar, mahasiswa, bahkan ibu rumah tangga.

Alasan berjudi online cukup beragam. Salah satunya adalah bagaimana cara bersantai dan menumbuhkan persahabatan karena kesepian.

“Ada yang mainnya iseng-iseng saja. Dia bisa kontrol. Ibarat kasino, kasino. Gaji saya 50 juta, mau saya pakai untuk main, iseng. Habis istirahat saya stop. Pergi. Sana adalah manusia. Siapa yang bisa melakukan itu,” jelas psikolog klinis Trai Isvardani pada Sunset Talk “Penyebab Judi Online”, Jumat (14/6/2024).

“Tetapi ada orang yang tidak bisa mengontrol bahwa mereka sangat membutuhkan dopamin,” lanjutnya.

Dopamin adalah sejenis neurotransmitter yang bertindak sebagai pembawa sinyal kimia di otak dan sistem saraf. Saat kita merasa puas atau dihargai, dopamin dilepaskan di otak, menciptakan perasaan senang yang konstan.

Senada, Tri juga menemukan bahwa ketika penjudi online mendapat banyak teman melalui aktivitas tersebut, orang tersebut akan lebih bahagia karena pelepasan dopamin. Hal ini disebabkan oleh faktor isolasi kecanduan perjudian online.

“Dia penyendiri, tapi kalau datang ke kasino, dia mendapat banyak teman, dia senang dengan teman-temannya,” kata Tri.

Judi online tidak hanya dimainkan untuk mendapatkan uang ekstra dengan cepat tetapi juga untuk bersenang-senang.

“Kalau ada yang bilang berjudi hanya untuk mencari uang ya? Enggak, bukan hanya untuk itu. Ada yang justru untuk bersenang-senang. Kadang ada juga yang mencari adrenalin. mereka menang’ “ini memacu adrenalin,” jelas Tri.

“Jadi masuk ke syaraf. Apa yang terjadi di otak? Dopamin dilepaskan,” tutupnya.

Kecanduan judi online kemudian bisa berkembang sehingga membuat seseorang ingin melakukannya lagi dan lagi. Simak video “Psikolog Sebut Artis Judi Online Berdampak Bagi Masyarakat” (naf/naf)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *