Jakarta –

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap tiga persoalan yang kini ditakuti banyak negara. Pertama terkait penguatan dolar AS terhadap mata uang negara lain.

Dengan naiknya Jokowi, menguatnya dolar AS menyebabkan harga barang impor naik. Sebaliknya, jika rupiah menguat, harga produk-produk tersebut justru akan turun.

“Negara-negara di dunia mana yang sekarang takut padanya, ada tiga, yang pertama terkait nilai tukar, rupiah Indonesia dibandingkan dolar, mana yang lebih kuat, rupiah lebih kuat atau dolar lebih kuat. lebih kuat, hati-hati ada harga. “Harga akan naik,” kata Jokowi dalam pidatonya​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​

Hal kedua yang ditakutkan banyak negara adalah peningkatan minyak mentah. Ia mengenang, perang yang sedang berlangsung di Palestina yang melibatkan Iran membuat dunia khawatir dan menyebabkan harga minyak naik.

Kenaikan harga minyak menyebabkan harga komoditas juga naik. Oleh karena itu, meski lokasi perang jauh dari Indonesia, Jokowi mengingatkan dampaknya akan terasa hingga ke dalam negeri.

“Bagaimana kalau minyaknya naik, jangan santai-santai saja, perang yang jauh dari kita bisa berdampak ke Indonesia, kalau harga minyak naik, karena produksi Iran turun, semua produk juga naik, sepertinya perang tidak bisa berbuat apa-apa bagi Palestina yang mengatakan “Indonesia jauh. Ya kalau harga minyak naik berarti semua produk naik,” ujarnya.

Ia juga menyinggung perang antara Rusia dan Ukraina yang menyebabkan harga gandum naik hingga 50%. Sekitar 207 ton gandum gagal diekspor akibat perang yang turut menyebabkan kenaikan harga pasta dan roti.

Situasi ini mirip dengan perang antara Rusia dan Ukraina. Perang tersebut menyebabkan harga gandum naik sebesar 50%. Kedua negara tersebut merupakan produsen gandum terbesar di dunia, sehingga pecahnya perang menghentikan aktivitas impor.

“Karena perang, mereka berhenti mengimpor barang-barang seperti Ukraina, ketika saya pergi, saya bertemu Presiden Zelensky, di Ukraina ada cadangan 77 juta ton, di Rusia, gandum 130 juta ton, jadi inilah harga pasta yang tinggi. bangun, harga roti naik, sepertinya “Jauh banget tapi efeknya bisa kemana-mana. Ini adalah geopolitik. Kalau tidak kita perhatikan bisa menyebabkan harga naik,” jelasnya.

Terakhir, bunga pinjaman atau pinjaman menjadi hal yang ditakuti banyak negara. Namun Indonesia patut bersyukur karena rasio utang terhadap PDB masih 39%, lebih baik dibandingkan negara lain.

Jadi yang ketiga yang ditakutkan semua negara adalah tingkat bunga pinjaman, karena semua negara punya utang, ada yang sampai 220%, saya tidak perlu bilang negara mana bapak ibu, saya rasa kalian sudah tahu, mereka ada. 130% yang dekat dengan kita, saya rasa, “sudah tahu bapak-bapak,” tutupnya. (ily/das)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *