Jakarta –
Read More : Samsung Rilis One UI 8 Beta untuk Galaxy S25 Series, Ini Fitur Barunya
Belakangan ini Indonesia sangat aktif melakukan impor beras. Pada tahun hingga awal tahun 2024 saja, kuota impor beras sebesar 2 juta ton, dan saat ini kuota tersebut ditingkatkan sebesar 1,6 juta ton menjadi 3,6 juta ton.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, produksi beras pemerintah hanya sebagian kecil dari total kebutuhan beras dalam negeri. Dia mengatakan, impor beras kurang dari 5 persen.
Pengumuman itu disampaikan Jokowi saat membagikan 10 kilogram beras di Kompleks Gudang Lende, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Senin (13/5/2024).
“Sebagian kecil Pak Dirut, berapa persentasenya? Enggak 5%, kita harus impor. Ada yang dari Vietnam, Thailand, Kamboja, Pakistan, lalu kita harus impor,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi, Indonesia harus mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan 280 juta jiwa. Selain itu, produksi beras telah menurun di tengah siklus cuaca kering El Nino sejak akhir tahun lalu.
Kata Jokowi, karena jumlah penduduk kita sekarang 280 juta jiwa, 280 juta jiwa, semua orang menginginkannya, itu tidak mudah.
Data sejauh ini, hingga awal Mei 2024, impor beras mencapai 1,3 juta ton dari total kuota 3,6 juta ton. Di sisi lain, Perum Bulog melaporkan kebutuhan beras Indonesia akan mencapai 31,2 juta ton pada tahun 2024. Data tersebut merupakan prakiraan neraca pangan nasional yang disusun Badan Pangan Nasional (BAPANAS) periode Januari hingga Desember 2024.
Artinya produksi beras di Indonesia selama ini baru mencapai 4,1% dari total kebutuhan Indonesia. Namun jika melihat kuota impor beras jadi, jumlah tersebut mencapai 11,53 persen dari total kebutuhan beras Indonesia. (objek/gambar)