Jakarta –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan besarnya potensi industri kelapa dalam perekonomian Indonesia. Ia menyebutkan, nilai kelapa Indonesia mencapai $1,55 miliar atau setara Rp 25,1 triliun (kurs 16.200).
Hal itu diungkapkannya saat membuka Konferensi Pameran Kelapa Internasional (Cocotech) ke-51 2024 di Surabaya, Jawa Timur. Menurutnya, keterampilan hebat tersebut merupakan bagian dari peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan perekonomian negara di masa depan.
“Ekspor kita juga tidak sedikit, US$ 1,55 miliar (Rp 25,11 triliun). Ini juga angka yang sangat besar dan bisa ditingkatkan lagi kalau kita serius, kita mau serius menangani persoalan kelapa”, kami berkata. Demikian dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (22/7/2024).
Ia juga menjelaskan, Indonesia setidaknya memiliki lahan kelapa seluas 3,8 juta hektar. Dari wilayah dunia ini rata-rata produksinya mencapai 2,8 juta ton. Dua negara penghasil kelapa terbesar di Indonesia adalah Sulawesi Utara dan Riau.
“Ini sangat besar. Dr. Jelfina (Direktur Eksekutif International Coconut Community) tadi mengatakan kita nomor 2 dunia,” ujarnya.
Oleh karena itu, menurut Jokowi, peningkatan produksi kelapa penting dilakukan. Menurutnya, ada tiga faktor penting untuk meningkatkan produksi kelapa, antara lain penggunaan benih berkualitas, pemeliharaan, dan cara panen.
Selain itu, menurutnya, teknologi di bawah ini menjadi salah satu hal yang perlu dibenahi. Langkah ini diharapkan dapat membawa lebih banyak keuntungan bagi Indonesia dan mendorong lebih banyak lapangan kerja.
“Penelitian itu penting sekali. Jangan sampai tinggi kelapa mencapai 20-30 meter. Kalau ada kelapa yang bisa diambil langsung dari tanah akan lebih baik, jangan sampai buahnya sedikit-sedikit, lebih banyak buah lebih baik,” kata Jokowi.
“Kalau begitu gunakan teknologi hilirisasi untuk mencapainya. Saya lihat banyak limbah kelapa yang sekarang diubah menjadi bioenergi. Saya kira ini penting ke depan, ini bisa terus dikembangkan. Nanti kelapanya bisa menjadi biowaste. Ini juga menjadi sebuah proyek besar bagi kita untuk menggunakannya semakin meningkat dan negara lain tertarik, tutupnya.
Saksikan juga video “Saat Zulhas Bebaskan Ekspor Jambi Pinang ke Arab Saudi-Bangladesh”:
(shc/rd)