Jakarta –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para menteri Kabinet Indonesia Maju agar berhati-hati dalam menetapkan kebijakan. Jangan sampai kebijakan yang Anda buat justru merugikan masyarakat dan menimbulkan kebingungan.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengantar pada Rapat Kabinet Paripurna di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Jumat (13/9/2024). Ini merupakan rapat terakhir kabinet Indonesia Maju.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi memberikan sejumlah instruksi, salah satunya adalah menjaga situasi kondusif. Jangan sampai ada kebijakan ekstrem yang bisa merugikan masyarakat.
“Jangan melakukan kebijakan yang ekstrim, apalagi yang menyangkut hajat hidup orang banyak, yang dapat merugikan masyarakat luas dan menimbulkan kebingungan,” kata Jokowi dalam tayangan di YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi mengatakan Indonesia membutuhkan stabilitas untuk terus tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, perlu dipastikan tidak ada gelombang kebingungan hingga pemerintahan berikutnya terbentuk.
“Kita harus menjaga daya beli masyarakat, menjaga inflasi, menjaga pertumbuhan, menjaga keamanan, menjaga ketertiban,” ujarnya.
Pemerintahan Jokowi akan berakhir pada 20 Oktober 2024. Dalam kurun waktu satu bulan tersebut, Jokowi meminta para menteri segera menyelesaikan program kerja utama yang telah dimulai, baik dari segi penyerapan, tanggung jawab administratif, serta kendala yang belum terselesaikan.
Ia pun meminta semua pihak mendukung penuh program Presiden terpilih Prabowa Subianto. Memastikan pergantian pemerintahan berjalan efektif, meskipun kebijakan baru harus segera dirumuskan. Hal ini terutama merupakan program global agar pemerintahan baru, setelah menjabat, dapat bertindak segera dan cepat.
“Akhirnya bapak dan ibu sekalian, jika dalam 10 tahun terakhir ini terjadi hal-hal yang menurut saya kurang menyenangkan untuk diajak berinteraksi, ada saja hal-hal yang kurang maksimal. Sekali lagi saya mohon maaf sebesar-besarnya,” tutupnya. (shc/tie)