Jakarta –

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Kompleks Gudang Bukit Tungali di Palankaraya. Dalam kesempatan tersebut, beliau meninjau stok beras dan menyerahkan Dana Cadangan Pangan Pemerintah.

Dalam sambutannya, Jokowi memastikan bantuan pangan tersebut akan berlangsung hingga Desember 2024. Menurut dia, hal itu bisa dimaklumi karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (SSB) mencukupi.

“Bagaimana kita lanjutkan? Kita hitung kemarin, kembali ke Agustus, Oktober, Desember, kita lanjutkan ya? Perhitungan APBN bisa seperti ini, jadi kita bersyukur,” ujarnya. Jokowi, Kamis (27 Juni 2024).

Selain itu, Jokowi memastikan beras yang diterima keluarga penerima manfaat harus dengan kualitas terbaik. Dibandingkan sebelumnya, pemerintah memberikan subsidi pada beras kualitas rendah seperti beras kuning dan hitam.

“Inikah yang dapat bapak, ada yang kuning, hitam, hitam? Bagus kan? Karena yang dikirimkan kepada bapak adalah beras dengan kualitas terbaik. nasi hitamnya, beritahu aku sekarang,” katanya.

“Ini perbaikan-perbaikan yang dilakukan pemerintah dan diterapkan oleh Bulog karena kita tahu Bulog terus membenahi pengelolaannya,” lanjutnya.

Jokowi mengatakan, upaya pemerintah untuk menyeimbangkan harga beras bukanlah tugas yang mudah. Petani senang kalau harga beras naik, tapi masyarakat tidak, katanya.

“Menanam padi itu tidak mudah ya? Kalau harga naik, harga naik. Apakah petani senang? padinya tumbuh, menterinya gak akan senang kalau ke sawahnya dan bilang, ‘Pak, berasnya harganya turun. Hasil panennya berkurang’ (kata pengaduan).

Dia menjelaskan, jika stok beras di dalam negeri menipis dan harga naik, maka Bulo terpaksa harus diimpor untuk menyeimbangkan harga. Tapi cadangan Bulogin saat ini 1,7 juta ton, jadi aman, ujarnya.

“Kalau perempuan masih ragu, lihat ke dalam. Stok sebenarnya tidak ada, cek ke dalam. Dari sini kayak gunung. Itu stok beras yang kita punya, jadi tidak mempengaruhi harga. Lewat tengkulak atau bagaimana,” dia berkata.

Saksikan juga video “Jokowi: Semua negara terdampak gelombang panas kurangi produksi beras”.

(membunuh / membunuh)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *