Jakarta –

Read More : 9 Minuman Penurun Gula Darah Tinggi, Pengidap Diabetes Bisa Coba

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi pentingnya Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) rumah sakit karena rasio dokter terhadap jumlah penduduk di Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1000 penduduk. Angka tersebut menempatkan Indonesia pada peringkat 147 dunia.

Saat ini jumlah dokter umum di Indonesia baru berjumlah 156.310 orang. Dengan target 1 dokter umum per 1.000 penduduk, Indonesia masih kekurangan 124.294 dokter umum. Rata-rata sekitar 12.000 lulusan dari 117 sekolah kedokteran (FK) di Indonesia setiap tahunnya.

Sementara jumlah dokter spesialis di Indonesia mencapai 49.670 orang. Menurut Bappenas, angka efektif dokter spesialis adalah 0,28 per 1000 penduduk.

Oleh karena itu, Indonesia kekurangan 29.179 dokter spesialis. Rata-rata, saat ini terdapat sekitar 2.700 lulusan setiap tahunnya dari 24 spesialisasi kedokteran yang menawarkan pelatihan kedokteran khusus.

Selain itu, sebaran spesialisasi kedokteran tidak merata. Sekitar 59% profesional fokus di Pulau Jawa.

Oleh karena itu, sekarang harus ada kemajuan, kita harus melakukan intervensi, kita harus berani memulai. 24 praktik kedokteran akan memberikan pelatihan kedokteran khusus dan 420 rumah sakit dari 3.000 rumah sakit di Indonesia berpeluang menjadi rumah sakit pendidikan.a Jokowi seraya meluncurkan Program Pengembangan Teknologi Khusus (PPDS) pada Senin (6/5), Selasa (7/5/2024).

Sementara itu, dalam agenda yang digelar di RSAB Harapan Kita Jakarta, Menteri Kesehatan Indonesia (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya ingin menyelesaikan masalah besar yang belum terselesaikan selama 79 tahun, yaitu ketimpangan distribusi dokter.

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan telah menetapkan rencana dasar untuk 15 tahun ke depan, salah satunya adalah program pelatihan bagi dokter spesialis di dalam rumah sakit.

Saat ini, dibutuhkan waktu lebih dari 10 tahun untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis yang lulusannya hanya 2.700 orang per tahun. Kebutuhan akan dokter spesialis dapat dipercepat dari 10 menjadi 5 tahun.

“Kita harus menyediakan sekitar 29.000 dokter spesialis di provinsi dan kota dan akan kita lakukan dengan penuh semangat,” kata Menkes Budi.

Idealnya, tenaga profesional yang menyelesaikan program berbasis klinis ini sama dengan tenaga profesional yang menyelesaikan program akademik di dunia. Pasalnya, Kementerian Kesehatan mencakup seluruh perguruan tinggi di Indonesia maupun perguruan tinggi luar negeri, serta Dewan Akreditasi Pendidikan Kedokteran Pascasarjana (ACGME) merupakan organisasi terakreditasi yang menetapkan standar pendidikan kedokteran dari institusi rumah sakit terkemuka seperti Mayo Clinic dan Johns Hopkins. Rumah Sakit.

“ACGME akan membantu memastikan semua standar lulusan pendidikan kedokteran di Indonesia seperti John Hopkins dan Mayo Clinic sama,” tutupnya. (acd/diperoleh)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *