Jakarta –
Saat ini harga beras dinilai cukup tinggi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap pelakunya. Menurutnya, saat ini harga pangan di seluruh dunia sedang meningkat akibat berkurangnya produksi.
Penurunan produksi disebabkan oleh kekeringan global. Tak terkecuali di Indonesia. Produksi yang minimal berarti pasokan yang lebih sedikit dan harga beras yang lebih tinggi.
Mengapa produksi turun? Karena bukan hanya di Indonesia yang sedang dilanda kekeringan, gelombang panas yang panjang terjadi di dalam negeri, jelas Jokowi di Gudang Bulog Buntok, Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Jumat. 2024).
Jokowi mengatakan, pemerintah berupaya meningkatkan produksi untuk menjaga pasokan dan mencegah jatuhnya harga beras.
Namun, Jokowi juga menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara kepuasan petani dan keterjangkauan konsumen. Harga pasar tidak boleh terlalu rendah sehingga pedagang dan petani dapat memperoleh keuntungan.
“Pemerintah harus menjaga keseimbangan yang tidak mudah, menjaga keseimbangan, harga (petani) senang, harga di pasar, masyarakat senang. Tapi ya, itu tidak mudah,” kata Jokowi.
Berdasarkan hasil pemantauan Panel Harga Nasional Badan Pangan Nasional, rata-rata harga beras nasional hingga saat ini tercatat sebesar Rp15.550 per kilogram untuk varietas premium. Sedangkan harga rata-ratanya Rp 13.550 per kilogram.
Tonton juga videonya: Jokowi: Semua Negara Dilanda Gelombang Panas, Produksi Beras Turun
(datang datang)