Jakarta –

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perekonomian dunia masih berada dalam kondisi yang tidak menentu. Persaingan geopolitik yang panas, perang dagang, dan perlombaan senjata antar negara meningkatkan ketidakpastian global.

Hal ini merupakan tantangan berat bagi semua negara karena perekonomian menjadi semakin kompleks dan sulit. Dia mengatakan, pemerintah kesulitan membuat asumsi terhadap nilai tukar dolar AS terhadap rupee dan harga minyak dalam APBN.

“Semuanya sulit dihitung, kalau tidak normal sulit dihitung. Sulit menghitung nilai tukar dolar (AS) dan rupee. Berapa harga minyak tahun depan atau bagaimana? itu “Apa tebakannya?” Tahun ini sangat sulit dihitung, kata Jokowi kepada para pejabat di acara khusus. IKN TNI-Polri, Kamis (12 September 2024).

Menurutnya, situasi ini sangat berbeda dengan situasi normal. “Penghitungannya tadi hampir akurat, sekarang penuh ketidakpastian sehingga sulit menghitungnya,” lanjutnya.

Kepada para petinggi TNI/Polri, Jokowi juga menuding stabilitas masyarakat tetap terjaga dengan baik. Menurutnya, Indonesia membutuhkan stabilitas agar perekonomian bisa terus tumbuh.

Menurutnya, banyak negara di dunia berada dalam situasi yang sangat sulit dan kurang menguntungkan. Negara-negara ini sedang berjuang untuk bertahan dari krisis ekonomi.

Jokowi mengatakan, ada 96 negara yang menjadi pasien Dana Moneter Internasional (IMF). Indonesia bisa bertahan dari krisis karena stabilitas masyarakat bisa terjaga.

“Satu demi satu, mereka beralih ke mode krisis. Karena dampak COVID-19 terhadap pertumbuhan, inflasi, pengangguran dan lapangan kerja belum berhenti. Di negara lain, dampaknya masih dirasakan langsung oleh masyarakat saat ini.” jelas Jokowi.

Ia kembali mengingatkan bahwa negara membutuhkan stabilitas untuk pembangunan. Ia mencontohkan banyak negara yang sering berkonflik sehingga pembangunan tidak bisa berjalan.

“Tidak mungkin suatu negara yang berkonflik bisa berkembang. Tidak mungkin. Lihatlah negara-negara di Timur Tengah yang sudah bertahun-tahun berkonflik, bisakah mereka berkembang? Tidak mungkin, tidak mungkin untuk berkembang.” untuk menjaga stabilitas, Indonesia memerlukan TNI/Polri yang profesional, kepercayaan masyarakat terhadap TNI dan Polri, apalagi di tengah situasi global yang sedang tidak baik,” ujarnya.

Simak juga videonya: Sri Malani bertemu Prabhu dan membahas keadaan APBN.

(cerita/gambar)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *