Jakarta –
Read More : Kelas Menengah Diprediksi Suram Tahun Depan, Daya Beli Lesu!
Masa kejayaan Pasar Gembrong, pusat permainan murah di Jakarta Timur, mulai meredup. Keadaan ini membuat banyak pedagang pasar hanya bisa menunggu kedatangan pelanggan.
Diketahui, Pasar Gembrong terletak di dua titik. Salah satu alun-alun pasar tua terletak di Jl. Umum. Basuki Rahmat Seberang Mall@Bassura. Pasar baru lainnya terletak beberapa meter di sebelah timur mal.
Untuk Pasar Gembrong Baru yang merupakan lokasi relokasi sebagian pasar lama yang dibongkar untuk proyek jalan tol, bangunan pasarnya terdiri dari dua lantai. Secara spesifik, terdapat beberapa toko merchandise umum di lantai dasar, serta toko mainan dan alat tulis di lantai bawah.
Rifka, salah satu penjual mainan di pasar Gembrong Baru mengatakan, situasi sehari-hari di pasar tersebut cukup sepi. Hal ini karena dibukanya pasar baru karena waktu pembukaannya bukan saat sebelum pandemi.
“Dulu sepi, pedagang baru pindah ke sini pada tahun wabah. Saat itu masyarakat tidak boleh keluar,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Selasa (9). /7/2024).
Untungnya, ketika epidemi mereda, para pedagang yang masih bertahan mulai memiliki pelanggan, meski sesibuk sebelumnya. Ia mengatakan sebagian besar pembelinya adalah penjual mainan yang digantung di pintu masuk sekolah.
Pembelinya sebagian besar adalah pedagang, sehingga biasanya berbelanja pada pagi dan sore hari (sebelum dan sepulang sekolah) di Pasar Gembrong Baru. Namun seperti saat ini, saat liburan dimulai atau awal tahun ajaran baru, tidak akan ada pengunjung.
“Kalau hari sekolah biasanya lumayan rame, karena yang berbelanja kebanyakan pedagang asongan (pedagang keliling). Jadi kalau libur sekolah sepi, apalagi setelah raport. Kecuali kalau libur Hari Raya. Buruk,” tuturnya. .
Namun, Rifka Gembrong mengakui meski Baru sama sibuknya dengan pasar, namun situasi di pasar tidak seramai sebelum relokasi dan pandemi. Ia mengatakan, dulu pedagang harus menunggu untuk membuka toko, namun kini harus menunggu pelanggan datang.
“Wah, dulu dari pagi sampai malam selalu penuh, dari matahari terbit hingga terbenam orang membeli. Ibaratnya kita saja yang menunggu dari pembukaan hingga penjualan penuh. Kalau pembeli, sekarang kita tunggu pembeli, kata Rifka. .
Berbeda dengan para pedagang di pasar lama Gembrong yang tidak terkena dampak relokasi proyek pembangunan jalan tol. Karena lokasinya di pinggir jalan raya, toko-toko di kawasan ini terkadang ramai. Terutama pengendara sepeda motor yang membawa anak kecil atau anak kecil.
Karena situasi ini, suasananya sedikit kurang semarak dibandingkan pasar Gembrong Baru. Meski pada akhirnya lingkungan penjualan saat ini tidak sesibuk dulu.
“Caranya di kita, entah kapan ramai. Kadang Kamis-Jumat tiba-tiba ramai, tapi Sabtu-Minggu sepi, kadang kalau hari biasa pulang kerja tiba-tiba ramai lalu sepi. “Lagi-lagi,” kata Gembrong, salah satu biksu saudagar.
Berbeda dengan pasar Gembrong Baru, liburan sekolah merupakan waktu terbaik untuk berjualan karena sebagian besar pembeli di kawasan ini berasal dari masyarakat. Namun entah kenapa, saat libur sekolah tahun ini, pedagangnya sama ramainya dengan tahun lalu.
Biarlah pada tahun 2023 atau sebelum pandemi Covid-19. Pada periode 2020-2022, seperti kebanyakan perusahaan lainnya, pasar Gembrong tidak kekurangan pembeli.
“Libur sekolah tahun ini seperti biasa. Liburan sekolah tahun lalu juga cukup ramai karena banyak anak-anak dan orang tuanya yang hadir,” jelasnya lagi. (das/das)