Jakarta –

Setelah lebih dari 20 tahun, pemerintah Jepang akhirnya berhenti menggunakan floppy disk atau disk untuk penyimpanan data di semua sistem. Hal itu dilakukan untuk memodernisasi birokrasi pemerintahan.

Pada tanggal 28 Juni 2024, Badan Digital Jepang telah menghapus 1.034 peraturan yang mengatur penggunaan floppy disk untuk menyimpan data, kecuali peraturan lingkungan yang mengatur daur ulang teknologi ini.

“Kami memenangkan Floppy War pada 28 Juni!” kata Menteri Digital Taro Kono seperti dikutip detikINET Reuters.

Taro sendiri merupakan sosok yang vokal dalam menghilangkan penggunaan mesin fax dan berbagai teknologi analog lainnya di pemerintahan. Dia memiliki kehadiran karismatik di media sosial X (sebelumnya Twitter).

Taro memiliki 2,5 juta pengikut di X dan telah memimpin kementerian pertahanan dan luar negeri serta memimpin penyebaran vaksin melawan COVID. Taro menjabat sebagai menteri digital sejak 2022 setelah gagal menjadi perdana menteri Jepang.

Badan Digital sendiri didirikan pada masa pandemi COVID-19 pada tahun 2021, ketika upaya melakukan tes dan vaksin di seluruh negeri menunjukkan bahwa pemerintah masih mengandalkan dokumen kearsipan dan teknologi yang sudah ketinggalan zaman.

Namun upaya digitalisasi Jepang menemui banyak kendala. Aplikasi pelacakan kontak telah gagal selama pandemi ini, dan peluncuran kartu identitas digital My Number milik pemerintah lebih lambat dari yang diperkirakan.

Floppy disk 3,5 inci merupakan perangkat lunak PC andalan hingga tahun 1990an, ketika 5 miliar floppy disk berukuran 3,5 inci digunakan pada tahun 1996.

Namun floppy disk tidak dapat memenuhi persyaratan zoom perangkat lunak. Sony, salah satu produsen terbesar, berhenti memproduksi floppy disk berukuran 3,5 inci pada tahun 2011. Tonton video “5 gadget yang populer pada masanya” (jsn/jsn)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *